Rabu 04 Mar 2020 14:02 WIB

RSUP Adam Malik Tegaskan tak Rawat Pasien Terduga Corona

Beredar kabar di media sosial RSUP Adam Malik rawat pasien corona.

Virus corona jenis baru atau Covid-19.
Foto: Republika
Virus corona jenis baru atau Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Pihak Rumah Sakit Umum Pusat Adam Malik Kota Medan menegaskan hingga kini tidak ada pasien terduga virus corona (Covid-19) yang dirawat di tempat itu. "Perlu ditegaskan bahwa sampai hari ini belum ada suspect (terduga) Covid-19 di Rumah Sakit Adam Malik," kata Koordinator Covid-19 RSUP Adam Malik dr Ade Rahmaini, M.Ked (Paru).Sp.P dalam konferensi pers di Medan, Rabu (4/3).

Beredar kabar di media sosial seorang warga berasal dari Kota Padang Sidempuan, Sumatra Utara, terindikasi Covid-19 dirawat di RSUP Adam Malik Kota Medan. Ia mengakui sudah ada empat orang dirujuk ke RSUP Adam Malik terkait dengan dugaan Covid-19.

Baca Juga

Namun, katanya, setelah dilakukan pemeriksaan, mereka dinyatakan tidak terindikasi virus corona. "Jadi kemarin masuk empat kasus ke RS Adam Malik. Setelah diperiksa dan dinyatakan negatif, maka kita pulangkan. Hanya satu orang yang masih dalam pemantauan dan itu kita balikkan ke Dinas Kesehatan," ujarnya.

Berdasarkan data, saat ini terkonfirmasi 90.427 orang di dunia terinfeksi Covid-19 dengan 3.116 kematian, 47.928 orang dinyatakan sembuh. Di China 80.143 kasus, Korea Selatan 4.335 kasus, Italia 2.036 kasus, Iran 1.501.

Tingkat kematian di Iran menjadi yang paling tinggi di luar China, yaitu 66 kematian dibandingkan dengan kasus yang positif. Hingga saat ini, 65 negara, termasuk Indonesia, mengonfirmasi kasus positif Covid-19 di negaranya.

Di Indonesia, dua warga Depok, Jawa Barat, yaitu seorang perempuan usia 31 dan ibunya berusia 64 tahun dinyatakan positif. Keduanya sejak Ahad (1/3) dirawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso Jakarta.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement