Rabu 04 Mar 2020 16:14 WIB

Wapres: Warga tak Perlu Panik Hingga Borong Kebutuhan Pokok

Wapres mengatakan warga tak perlu panik dalam merespon wabah virus corona.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Bayu Hermawan
Wakil Presiden Maruf Amin saat diwawancarai di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (4/3).
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Wakil Presiden Maruf Amin saat diwawancarai di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (4/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta masyarakat tidak panik dalam merespons wabah virus corona atau Covid-19. Ma'ruf menilai aksi membeli barang-barang kebutuhan pokok di luar batas normal merupakan salah satu bentuk kepanikan.

Ma'ruf memastikan pemerintah telah mengantisipasi ketersediaan bahan kebutuhan pokok, obat-obatan, maupun keperluan masyarakat lainnya dalam jangka waktu lama. "Sehingga, masyarakat tidak perlu panik, kemudian memborong ini, memborong itu. Saya kira itu tidak perlu karena pemerintah sudah mengantisipasi kemungkinan terjadinya kebutuhan-kebutuhan dalam jangka panjang," ujarnya kepada wartawan di Kantor Wapres, Jakarta, Rabu (4/3).

Baca Juga

Ma'ruf mengatakan, pemerintah juga mengupayakan ketersedian bahan baku obat-obatan maupun vitamin dalam jumlah yang banyak. Karena itu, ia berharap masyarakat tetap tenang dalam merespons penyebaran virus corona di Indonesia.

Wapres melanjutkan, hal itu juga berlaku terhadap pembelian masker maupun cairan pembersih tangan yang harganya melonjak di pasaran menyusul pengumuman dua warga Indonesia terkonfirmasi positif corona. Ma'ruf menegaskan, jangan sampai ada penimbunan maupun penjualan tidak wajar terhadap barang-barang tersebut.

"Saya kira Presiden sudah memerintahkan kepolisian untuk jangan sampai ada penimbunan, penjualan yang berlebihan, tidak wajar. Itu saya kira akan ada pengawasan yang ketat tentang masker ini," katanya.

Meskipun, Ma'ruf menilai, penggunaan masker juga tidak diharuskan untuk masyarakat yang sehat. Sebaliknya, penggunaan masker sangat disarankan untuk masyarakat yang tidak dalam kondisi sehat.

"Sekarang ini kan semua pakai masker gitu ya. Saya kira ada seruan dari Menkes ya yang perlu untuk mendapat perhatian, dan sekarang Polri melakukan pengawasan dan penertiban terhadap kemungkinan orang yang memanfaatkan untuk menimbun masker supaya harganya mahal," ujarnya.

Namun demikian, Ma'ruf meminta masyarakat tetap waspada untuk menjaga kesehatan masing-masing. Ia menjelaskan, pemerintah sudah menyiapkan berbagai langkah antisipasi terhadap penyebaran virus tersebut.

"Pemerintah sudah menyiapkan antisipasi penanganan kasus kalau terjadi. Sudah 135 RS yang dilengkapi dengan kamar isolasi yang memenuhi standar atau protokol WHO kalau terjadi apa-apa," ujar Ma'ruf.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلْحَجُّ اَشْهُرٌ مَّعْلُوْمٰتٌ ۚ فَمَنْ فَرَضَ فِيْهِنَّ الْحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوْقَ وَلَا جِدَالَ فِى الْحَجِّ ۗ وَمَا تَفْعَلُوْا مِنْ خَيْرٍ يَّعْلَمْهُ اللّٰهُ ۗ وَتَزَوَّدُوْا فَاِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوٰىۖ وَاتَّقُوْنِ يٰٓاُولِى الْاَلْبَابِ
(Musim) haji itu (pada) bulan-bulan yang telah dimaklumi. Barangsiapa mengerjakan (ibadah) haji dalam (bulan-bulan) itu, maka janganlah dia berkata jorok (rafats), berbuat maksiat dan bertengkar dalam (melakukan ibadah) haji. Segala yang baik yang kamu kerjakan, Allah mengetahuinya. Bawalah bekal, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Dan bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat!

(QS. Al-Baqarah ayat 197)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement