REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- China akan menggunakan obat anti-radang dari perusahaan farmasi Swiss, Roche Holding AG untuk mengobati beberapa pasien yang terinfeksi virus corona dengan kondisi parah. Tocilizumab dengan nama dagang Actemra dapat diresepkan untuk pasien virus corona yang menunjukkan kerusakan paru-paru serius, dan peningkatan kadar protein yang disebut Interleukin 6, yang dapat menginrikasikan peradangan atau penyakit imunologis.
Menurut Roche, Actemra dapat membantu mengatasi peradangan yang terkait dengan Interleukin 6. Namun belum ada bukti uji klinis bahwa obat tersebut dapat efektif pada pasien virus corona. Selain itu, Actemra juga belum menerima persetujuan dari Administrasi Produk Medis Nasional China untuk dijual dan digunakan bagi pasien yang terinfeksi virus korona.
Roche tidak dapat dihubungi untuk memberikan komentar. Pada Senin lalu perusahaan itu mengatakan, mereka menyumbangkan Actemra senilai 14 juta yuan atau 2,02 juta dolar AS pada Februari. Pada Januari lalu, perusahaan berharap dapat meningkatkan permintaan obat-obatan di China.
Produsen obat China telah berupaya untuk mengembangkan alternatif dari perusahaan selain Roche. Bio-Thera Solutions Ltd mengajukan persetujuan obat baru untuk biosimilar Actemra pada 2021.
Sementara itu, Zhejiang Hisun Pharmaceutical Co Ltd menerima persetujuan pada 2016 untuk melakukan uji klinis terhadap Tocilizumab. Biosimilar adalah versi yang lebih murah dari obat biotek kompleks seperti Actemra.