Rabu 04 Mar 2020 16:45 WIB

Erick Thohir Ajak Swasta Bantu BUMN Atasi Penyebaran Corona

BUMN sudah menjalankan perannya untuk terjun langsung melakukan sosialisasi hingga membagikan masker kepada masyarakat.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Menteri BUMN Erick Thohir saat meninjau produk di salah satu gerai apotek Kimia Farma di kawasan Cikini, Jakarta, Rabu (4/3).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Menteri BUMN Erick Thohir saat meninjau produk di salah satu gerai apotek Kimia Farma di kawasan Cikini, Jakarta, Rabu (4/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengajak peran swasta untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran corona. Kata Erick, BUMN sudah menjalankan perannya untuk terjun langsung melakukan sosialisasi hingga membagikan masker kepada masyarakat.

"Saya juga minta teman-teman swasta juga mulai turun bantu rakyat, bagaimana pun yang namanya pebisnis swasta juga kan dapat uangnya dari rakyat, jangan juga pada kesempatan ini hanya memikirkan keuntungan, pada hari ini buktikan kita bersatu turun ke bawah," ujar Erick saat meninjau Apotek Kimia Farma, Menteng, Jakarta, Rabu (4/3).

Erick mengatakan upaya peningkatan kewaspadaan terhadap penyebaran corona akan lebih maksimal jika swasta ikut terlibat membantu BUMN. Erick mengambil contoh salah satu BUMN Farmasi, Kimia Farma, hanya memiliki 1.300 apotek di seluruh Indonesia. Erick berharap apotek swasta ikut berkontribusi dalam menyediakan alat kesehatan bagi masyarakat dan menjual dengan harga normal.

Erick memastikan persediaan alat kesehatan seperti masker, hand sanitizer, hingga antiseptik gel masih cukup untuk kebutuhan masyarakat. Erick menyampaikan Kimia Farma sudah melakukan antisipasi penyebaran virus corona di 1.300 apotek dengan 600 klinik sejak 10 Januari lalu. Kata Erick, Kimia Farma juga telah menyediakan Coronavirus corner untuk deteksi dini.

photo
Menteri BUMN Erick Thohir saat meninjau salah satu gerai apotek Kimia Farma di kawasan Cikini, Jakarta, Rabu (4/3). - (Republika/Putra M. Akbar)

Tak hanya Kimia Farma, Erick menyebut PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI yang lewat anak usahanya, PT Rajawali Nusino, selama ini telah memproduksi berbagai macam alat kesehatan, salah satunya masker. Erick menilai RNI mulai harus memikirkan stok masker dalam negeri ketimbang ekspor ke luar negeri.

"RNI, anak usahanya yang memproduksi masker, selain produksi dalam negeri, dia juga mensuplai ke luar negeri, selama kapasitasnya baik, tapi bisa saja ketika membutuhkan RNI juga setop (ekspor), untuk (kebutuhan) Indonesia," kata Erick.

Erick juga terus mendorong PT Bio Farma (Persero), BUMN produsen Vaksin dan Antisera, untuk meningkatkan pemanfaatan teknologi dalam menciptakan obat atau vaksin. Erick menilai langkah konsolidasi BUMN yang bergerak di bidang kesehatan bertujuan untuk menciptakan ketahanan kesehatan dalam negeri.  

"Perusahaan BUMN harus mulai pikirkan yang namanya health security, karena itu penggabungan rumah sakit, peningkatan kualitas dokter, ilmuwan yang ada di BUMN, penemuan-penemuan harus dilakukan, artinya bagaimana penemuan teknologi menjadi ujung tombak BUMN juga ke depan," ucap Erick.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement