REPUBLIKA.CO.ID,DEPOK -- Pemerintah telah menyatakan dua orang warga Kota Depok positif terkena virus Corona atau COVID-19. Meski masyarakat diminta tetap tenang dan tidak panik, namun banyak pertanyaan terkait penanganannya.
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Depok Ustadz Achmad Solechan meminta Wali Kota Depok Mohammad Idris untuk menyampaikan secara jelas dan terbuka. Termasuk soal penanganan dua orang yang positif terpapar virus Covid-19 kepada seluruh warga Kota Depok.
"Kami menuntut Pemerintah Kota (Pemkot) Depok untuk menangani kasus ini dengan benar, dan memastikan tidak akan terjadi penyebaran virus COVID-19 secara massif di wilayah Kota Depok. Kota Depok harus aman dari persebaran virus Covid-19," ujar Achmad, Rabu (4/3).
Untuk memastikan Kota Depok yang aman dari ancaman virus Covid-19, PCNU Depok menuntut Pemkot Depok segera mengeluarkan solusi kebijakan yang lebih konkret, yakni untuk meminimalisir persebaran virus dan peningkatan jumlah suspect yang terpapar dan terindikasi virus COVID-19 sesuai peraturan perundangan yang berlaku serta standar kesehatan dunia (WHO).
"Warga tidak butuh sekedar himbauan untuk tidak panik. Lebih penting lagi adalah bagaimana keterbukaan informasi terkait penanganan dan antisipasi sampai pada masyarakat," tuturnya.
Dia menambahkan, pihaknya meminta Pemkot Depok tetap menjaga data pribadi pasien kasus terpapar virus COVID-19 agar tidak terjadi kegaduhan di masyarakat. Dengan demikian, warga Kota Depok dapat lebih tenang atas informasi yang diberikan serta kepastian penanganan dari Pemkot Depok. "Kita berharap privasi korban agar tetap terjaga," ucap Achmad.