Kamis 05 Mar 2020 02:21 WIB

Edukasi Corona Ditampilkan di Layar Raksasa Masjid Al-Haram

Masjid al-Haram dan Masjid Nabawi mengantisipasi corona.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Nashih Nashrullah
Masjid Al Haram tampilkan layar edukasi corona.
Foto: Saudy Press Agency
Masjid Al Haram tampilkan layar edukasi corona.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH – Pemerintah Arab Saudi terus berupaya melakukan langkah-langkah antisipasi penularan dan penyebaran virus corona (Covid-19), terutama terkait keamanan dan kebersihan di dua masjid suci, yakni Masjid Nabawi dan Masjid al-Haram.

Dilansir di Bahrain News Agency, Rabu (4/3), Presidensi Umum Saudi di Masjid al-Haram dan Masjid Nabawi juga bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Saudi untuk berbagi pedoman kesehatan tentang virus corona ini. 

Baca Juga

Hal ini termasuk pedoman untuk mencegah infeksi dan penyebaran virus corona. Pedoman kesehatan itu ditampilkan di layar elektronik yang berada di alun-alun Masjid al-Haram.

Presidensi memang telah meningkatkan upaya kerja sama dengan semua lembaga pemerintah untuk mengatasi virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China, ini. Hal ini guna memastikan keselamatan para pengunjung dua masjid suci.

Sebelumnya, Pemerintah Saudi bahkan menetapkan kebijakan untuk menutup sementara kegiatan umrah dan melarang masuknya pengunjung, baik itu visa umrah maupun visa pariwisata. Saudi juga memperlengkapi 25 rumah sakit di seluruh kerajaan untuk menangani infeksi virus corona yang kemungkinan terdeteksi.

Peningkatan upaya pencegahan infeksi corona ini dilakukan setelah adanya kasus pertama virus tersebut yang dilaporkan Saudi pada Senin lalu. 

Seperti dilaporkan Arab News, pasien terinfeksi di Saudi itu memliki riwayat pernah bepergian ke Iran melalui Bahrain via King Fahd Causeway. Pria tersebut kini dikarantina. Semua yang pernah berkontak dengannya juga dites.  

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement