Rabu 04 Mar 2020 21:51 WIB

Antisipasi Corona, 68 ABK Asing Pencuri Ikan Dites Kesehatan

68 Nelayan asal Vietnam yang ditangkap karena mencuri ikan menjalani tes kesehatan

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Bayu Hermawan
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Karantina Kesehatan di Batam memeriksa kesehatan 68 warga negara Vietnam, yang ditangkap tim PSDKP KKP karena melakukan pencurian ukan di Perairan Natuna Utara. Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk mencegah penyebaran virus corona.

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengatakan, seluruh WNA tersebut saat ini berada di kantor Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Batam. "Hari ini ada pemeriksaan langsung dari karantina kesehatan yang dilakukan di Batam," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id di Jakarta, Rabu (4/3).

Baca Juga

Edhy dengan menggunakan masker menemui para anak buah kapal (ABK) tersebut. Pemeriksaan dilakukan untuk mendeteksi suhu tubuh para ABK. Edhy juga meninjau lima kapal di atas 30 GT yang dipakai para ABK Vietnam untuk mencuri ikan di ZEE Indonesia wilayah Natuna Utara.

Edhy menjelaskan pemerintah tidak abai dalam menyikapi penyebaran virus Korona yang sudah menjangkiti lebih dari 90 ribu orang di 76 negara, termasuk Indonesia. Koordinasi antara lembaga dan kementerian terus dilakukan untuk mengantisipasi masuknya virus Korona ke Indonesia. Kata Edhy, KKP melalui Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) melakukan pengawasan ketat terhadap ikan dari luar negeri, khususnya Cina yang masuk ke Indonesia.

"Pemerintah itu sejak awal sudah siaga, sejak kasus di Wuhan. Kementerian bergerak, termasuk KKP dengan kemampuan di bidangnya, Menteri Kesehatan membantu semua yang mereka butuhkan dan ini berjalan sampai sekarang," katanya.

Antisipasi yang dilakukan oleh pemerintah, sambung Edhy, membuat Indonesia sempat menjadi negara yang tak ada warganya terinfeksi. Meski akhirnya ada dua warga yang postifif Korona. Edhy menyebut penanganan segera dilakukan oleh pemerintah dalam upaya penyembuhan dan antisipasi bertambahnya korban terpapar virus.

"Kondisi ini harusnya membuat kita semakin kompak menyelesaikannya. Kita cari apa yang lemah terus kita perkuat. Jangan mencari-cari seolah-olah semua lemah, karena antisipasi sudah dilakukan sejak awal," kata Edhy.

Kepala Pangkalan PSDKP Batam Salman Mokoginta menyampaikan setelah mendapatkan informasi kedatangan awak kapal berkewarganegaraan Vietnam kapal ikan asing ilegal yang ditangkap di Laut Natuna Utara, dia langsung melakukan koordinasi dengan  Karantina Kesehatan agar dilakukan proses pemeriksaan kesehatan sebelum proses lebih lanjut.

"Kami juga berperan aktif untuk mencegah penyebaran virus Korona dan meminta bantuan teman-teman Karantina Kesehatan untuk melakukan pengecekan terlebih dahulu," ucap Salman.

Selain untuk antisipasi penyebaran, Salman ingin memastikan hal-hal seperti ini tidak akan mengganggu proses hukum yang akan berjalan nanti.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement