Rabu 04 Mar 2020 23:12 WIB

Legislator Minta Masyarakat tak Berlebihan Respons Corona

Legislator menilai kepanikan masyarakat dalam merespons virus corona sudah berlebihan

Petugas apotek memasang tanda stok masker habis, di kawasan pusat penjualan obat-obatan dan alat kesehatan Tarandam, Padang, Sumatera Barat, Selasa (3/3)
Foto: Iggoy El Fitra/Antara
Petugas apotek memasang tanda stok masker habis, di kawasan pusat penjualan obat-obatan dan alat kesehatan Tarandam, Padang, Sumatera Barat, Selasa (3/3)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi IX, Nur Nadlifah mengatakan kepanikan masyarakat dalam merespons virus corona atau Covid 19 sudah berlebihan. Hal itu menurutnya terlihat dari terjadi kelangkaan masker, anti septik bahkan di beberapa tempat sebagian masyarakat memborong kebutuhan harian karena ingin menghidari keramaian dan khawatir terjadi kelangkaan kebutuhan pokok dikemudian hari

"Kepanikan di masyarakat sudah berlebihan, dibanyak tempat, apotik sudah kaehabisan masker bahkan kalaupun ada harganya sangat mahal, keadaan ini sudah di luar nalar," katanya, Rabu (4/3).

Baca Juga

Politikus PKB itu menilai, kesigapan pemerintah mengantisipasi masuknya wabah virus corona ke Indonesia patut diapresiasi. Menurutnya, yang paling penting dilakukan saat ini, pemerintah harus secepatnya memberikan edukasi tentang virus corona dan pencegahannya.

"Edukasi ini bisa dilakukan melalui kerjasama dengan lembaga pendidikan agar bisa dilakukan di perguruan-perguruan tinggi dan sekolah-sekolah, bisa juga dilakukan di pesantren-pesantren," ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta masyarakat tidak panik dalam merespons wabah virus corona atau Covid-19. Ma'ruf menilai aksi membeli barang-barang kebutuhan pokok di luar batas normal merupakan salah satu bentuk kepanikan.

Ma'ruf memastikan pemerintah telah mengantisipasi ketersediaan bahan kebutuhan pokok, obat-obatan, maupun keperluan masyarakat lainnya dalam jangka waktu lama.

"Sehingga, masyarakat tidak perlu panik, kemudian memborong ini, memborong itu. Saya kira itu tidak perlu karena pemerintah sudah mengantisipasi kemungkinan terjadinya kebutuhan-kebutuhan dalam jangka panjang," ujarnya kepada wartawan di Kantor Wapres, Jakarta, Rabu (4/3).

Ma'ruf mengatakan, pemerintah juga mengupayakan ketersedian bahan baku obat-obatan maupun vitamin dalam jumlah yang banyak. Karena itu, ia berharap masyarakat tetap tenang dalam merespons penyebaran virus corona di Indonesia.

Wapres melanjutkan, hal itu juga berlaku terhadap pembelian masker maupun cairan pembersih tangan yang harganya melonjak di pasaran menyusul pengumuman dua warga Indonesia terkonfirmasi positif corona. Ma'ruf menegaskan, jangan sampai ada penimbunan maupun penjualan tidak wajar terhadap barang-barang tersebut.

"Saya kira Presiden sudah memerintahkan kepolisian untuk jangan sampai ada penimbunan, penjualan yang berlebihan, tidak wajar. Itu saya kira akan ada pengawasan yang ketat tentang masker ini," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement