Rabu 04 Mar 2020 23:19 WIB

Pelaksanaan GP Australia Belum Tentu Sesuai Jadwal

Perkembangan virus corona menjadi dasar pertimbangan pelaksanaan GP Australia.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Agung Sasongko
Pembalap Ferrari, Sebastian Vettel memimpin di depan pada balapan GP Australia di sirkuit Albert Park, Melbourne, Ahad (26/3).
Foto: EPA/Joe Castro
Pembalap Ferrari, Sebastian Vettel memimpin di depan pada balapan GP Australia di sirkuit Albert Park, Melbourne, Ahad (26/3).

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE--Menteri Pariwisata dan Olahraga Negara Bagian Victoria, Martin Pakula tak memastikan secara mutlak bahwa GP Australia sebagai seri pembuka Formula Satu (F1) akan berjalan sesuai jadwal. Meskipun sebelumnya dipastikan perlombaan ini akan tetap berlangsung pada 15 Maret.

Martin mengatakan situasi yang tak menentu karena virus corona sewaktu-waktu bisa berubah begitu cepat. Persiapan sedang dilakukan untuk menyambut pembalap F1 dan tim di Sirkuit Albert Park, Melbourne.

Baca Juga

"Semua indikasi dari manajemen Formula Satu adalah bahwa mereka sedang merencanakan grand prix untuk terus maju," kata Martin, dilansir dari thenational, Rabu (4/3).

Panitia sudah menyiapkan lokasi perlombaan dan Martin berharap seluruh tim bisa datang lebih cepat sehingga bisa lebih memantau kedatangan mereka. Namun, Martin menyadari apapun bisa terjadi dalam beberapa hari ke depan. Keputusan oleh pemerintah Australia maupun luar negeri bisa saja keluar dan menganggu perlombaan.

"Saya sangat berharap dan percaya diri tetapi saya tidak bisa mengatakan apa-apa tentang hal itu dengan kepastian mutlak," Martin menegaskan.

Sebelumnya, Kepala Eksekutif GP Australia, Andrew Wstacott mengatakan GP Australia akan berlangsung sesuai jadwal di tengah ketakutan dunia terhadap corona. Bulan lalu, GP China dipastikan ditunda karena Negara tersebut sedang berperang melawan virus tersebut.

MotoGP juga membatalkan GP Qatar sebagai seri pembuka setelah pemerintah setempat melakukan pembatasan kedantang warga Negara asing. Begitu juga dengan GP Thailand yang terpaksa ditunda menyusul keputusan pemerintah Thailand yang juga melakukan pembatasan kedatangan orang asing.

Meski GP Australia tetap berlanjut dan Bahrain menyatakan tetap akan melangsungkan perlombaan, namun GP Vietnam  pada 5 April yang tahun ini menjadi edisi perdana terancam ditunda. Itu setelah Negara tersebut memberlakukan karantina pada siapa saja yang dari atau berada di Italia selama periode dua minggu sebelum datang.

Italia adalah Negara Eropa yang cukup serius terdampak virus tersebut. Sebanyak 50 orang tewas dan lebih dari dua ribu orang terinfeksi corona. Sedangkan Italia sendiri adalah markas salah satu tim kuat F1 yaitu Ferrari.

Direktur pelaksana F1, Ross Brawn, mengatakan kepada Reuters pada hari Selasa bahwa perlombaan tidak akan dilanjutkan di negara yang menolak akses ke tim mana pun karena pembatasan coronavirus. Australia sejauh ini tak melakukan pembatasan kepada orang yang datang dari Italia. Negara tersebut hanya memberlakukan pembatasan bagi orang yang datang dari China dan Iran. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement