REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Otoritas wilayah barat Shiga, Jepang, melaporkan infeksi pertamanya. Artinya, wabah corona makin meluas di Jepang ketika Komite Olimpiade Internasional (IOC) menegaskan tekadnya tetap menggelar Olimpiade Tokyo 2020 sesuai jadwal pada bulan Juli.
"Seorang pria usia 60 tahun dinyatakan positif terinfeksi corona, menandai infeksi terkonfirmasi pertamanya dari wilayah Shiga," kata pejabat dalam taklimat media pada Kamis (5/3).
Infeksi corona yang terkonfirmasi di Jepang meningkat di atas seribu kasus pada Rabu saat 30 kasus baru dikonfirmasi. Angka ini merupakan pertambahan tertinggi dalam satu hari sejauh ini. Sebanyak 12 orang meninggal karena corona, menurut Kementerian Kesehatan.
Penularan cepat corona menimbulkan pertanyaan, apakah Tokyo dapat menjadi tuan rumah untuk Olimpiade yang dijadwalkan mulai 24 Juli itu.
Namun, Presiden IOC Thomas Bach mengatakan, kata-kata "pembatalan" atau "penundaan" tak disebut-sebut selama sidang dua hari yang difokuskan untuk persiapan Olimpiade Tokyo 2020 itu. Ditanya apa yang membuatnya yakin ajang olahraga itu tetap berlangsung, Bach mengatakan, IOC dan para penyelenggara sudah menerima informasi (dari) pakar, termasuk dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), dilansir dari Reuters.