Kamis 05 Mar 2020 11:31 WIB

Uni Eropa Kucurkan 170 Juta Euro Bantu Krisis Suriah

Uni Eropa kucurkan 170 juta euro untuk membantu kelompok paling rentan di Suriah

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Christiyaningsih
Uni Eropa kucurkan 170 juta euro untuk membantu kelompok paling rentan di Suriah. Ilustrasi.
Foto: EPA/Patrick Seeger
Uni Eropa kucurkan 170 juta euro untuk membantu kelompok paling rentan di Suriah. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS — Uni Eropa mengucurkan dana sebesar 170 juta euro untuk membantu kelompok paling rentan di Suriah. Saat ini krisis kemanusiaan masih berlangsung di Provinsi Idlib.

“Kami telah mengumumkan 170 juta euro tambahan dalam bantuan kemanusiaan untuk terus membantu orang-orang yang paling rentan di Suriah,” kata Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell pada Rabu (4/3) dikutip Anadolu Agency.

Baca Juga

Menurut Borrell, dana sebesar 60 juta euro akan dialokasikan untuk membantu krisis kemanusiaan di Suriah barat laut. Idlib termasuk ke dalam wilayah tersebut.

Dia mendesak semua pihak bekerja sama untuk menemukan cara mengakhiri krisis Suriah. “Situasinya dramatis. Konsekuensi kemanusiaan dari eskalasi militer sangat parah,” ujarnya.

Pasukan Suriah dan sekutunya Rusia mengintensifkan serangan ke Idlib sejak Desember tahun lalu. Mereka berusaha merebut kembali wilayah itu dari kelompok oposisi bersenjata.

Idlib merupakan satu-satunya wilayah yang masih dikuasai kelompok oposisi bersenjata Suriah. Pertempuran di Idlib tak hanya melibatkan pasukan pemerintah dan oposisi, tapi juga Turki. Ankara mendukung beberapa faksi oposisi yang berkeinginan menggulingkan pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Sejak Desember hingga kini, sedikitnya 900 ribu warga Idlib terpaksa mengungsi. Kondisi mereka mencemaskan. Sebagian di antara mereka tak memiliki tempat bernaung dan hidup di ruang terbuka. Bantuan pun minim. PBB telah menyebut hal itu sebagai bencana kemanusiaan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement