REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Senator Bernie Sanders yang keluar di posisi kedua di Super Tuesday kembali fokus untuk menyerang pesaing utamanya Joe Biden. Hasil primary di 14 negara bagian mengguncang tim kampanye senator asal Vermont tersebut.
Beberapa jam setelah miliuner Michael Bloomberg menyatakan mundur dari kompetisi pencalonan presiden dari Partai Demokrat. Sanders menyerang catatan Biden di isu perdagangan, Jaminan Sosial dan penggalangan dana.
Setelah Bloomberg mundur dan Senator Elizabeth Warren mengakui mulai menilai posisinya dalam kompetisi ini. Persaingan merebutkan posisi sebagai lawan Donald Trump pada pemilihan presiden bulan November mendatang menjadi satu lawan satu.
Sanders menyatakan ia 'bersaing ketat' dengan Biden. Hal ini ia sampaikan di Vermont, salah satu dari empat negara bagian yang ia menangkan di hari yang paling penting dalam primary Partai Demokrat tahun ini.
Sementara Biden berhasil menang di 10 negara bagian. Dukungan terhadapnya lintas geografi, ras dan kelas sosial.
"Menurut saya apa yang meningkat dalam kampanye ini, di sisi mana Anda berada?" kata Sanders, Kamis (5/3).
Kandidat progresif tersebut melemparkan serangan yang kerap diarahkan kepada mantan wakil presiden. Tapi ia mengabaikan permintaan pendukungnya untuk lebih agresif dan mengatakan kampanyenya akan menghindari 'gaya Trump' yang menyerang pribadi lawan politiknya.
"Saya menyukai Joe, saya pikir dia manusia yang baik, saya dan Joe memiliki visi yang sangat berbeda tentang masa depan negara ini," kata Sanders.
Biden mengatakan ia akan menyatukan Amerika yang terpecah belah. Tapi ia tidak menyebutkan nama Sanders, yang kerap menyerangnya mempertahankan kelompok elit pendiri partai.
"Pendiri adalah orang-orang pekerja keras," kata Biden di West Hollywood, California.
Pejabat terpilih dan pendonor Partai Demokrat merapatkan barisan untuk mendukung Biden sebelum Super Tuesday. Banyak petinggi partai yang ragu dengan politisi berusia 77 tahun itu tapi mereka harus bersatu untuk memukul mundur Sanders.
Setelah mundur dari kampanye, pekan ini Bloomberg menjadi mantan kandidat keempat yang menyatakan mendukung Biden. Seperti yang banyak disampaikan pejabat Partai Demokrat lainnya, Bloomberg mengatakan Biden kesempatan terbaik untuk mengalahkan Trump di pemilihan umum.