REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penelitian yang dilakukan oleh ahli dari Belanda dan Indonesia akhirnya berhasil mengidentifikasi keris milik Pangeran Diponegoro. Penelitian yang dilakukan secara mendalam akhirnya meyakinkan para peneliti bahwa keris yang selama ini dicari-cari memang milik Pangeran Diponegoro.
Sebelumnya, keris menjadi koleksi di Museum Volkenkunde, Leiden, Belanda. Saat ini, keris sudah dikembalikan dari pemerintah Belanda kepada duta besar Indonesia pada Rabu (4/3).
"Saya senang penelitian dilakukan secara menyeluruh, yang didukung oleh para ahli Belanda dan Indonesia. Penelitian ini telah memperjelas bahwa ini adalah keris yang dicari sejak lama," kata Menteri Pendidikan, Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan Belanda, Inggrid van Engelshoven, dikutip laman resmi kementerian Belanda, Kamis (5/3).
Pangeran Diponegoro adalah salah satu pahlawan perlawanan terhadap pemerintahan Belanda pada tahun 1800-an. Sebagai pemimpin perlawanan terhadap Belanda, ia dipenjara selama Perang Jawa pada tahun 1830. Keris miliknya dianggap hilang dalam waktu yang lama, namun sekarang sudah diidentifikasi kembali.
Pada tahun 1831, keris tersebut diberikan kepada Raja Willem I oleh Kolonel Cleerens. Keris tersebut kemudian ditempatkan di Koninklijk Kabinet van Zeldzaamheden. Namun, pada 1883 lembaga tersebut bubar dan seluruh koleksinya dibagi ke berbagai museum di Belanda.
Banyak informasi tentang benda-benda yang tersebar itu hilang, termasuk keris yang diserahkan ke Musem Volkenkunde. Penelitian kemudian dilakukan untuk mengidentifikasi keris tersebut.