REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Jumlah pasien suspect corona yang dirawat di rumah sakt rujukan Kabupaten Banyumas, terus bertambah. Setelah dua orang dirawat di RSUD Banyumas, dua orang lagi dirawat di RSU Margono Soekarjo Purwokerto. Keseluruhan pasien masih belum dipastikan mengidap covid-19, karena sampel dahak baru dikirim ke Laboratorium Balitbang Kemenkes dan belum ada hasilnya.
Mengenai dua pasien yang dirawat di ruang isolasi RSU Margono Soekarjo, diketahui merupakan pasien rujukan dari RS di Banjarnegara dan RS di Kebumen. "Di kedua kabupaten tersebut tidak ada RS rujukan bagi pasien suspect Covid 19, sehingga dirujuk ke RSU Margono Soekarjo," jelas Direktur RSUD Prof Dr Margono Soekarjo, dr Tri Kuncoro, Kamis (5/3).
Kedua pasien tersebut ditetapkan sebagai pasien suspect Corona, karena memiliki gejala penyakit mirip flu disertai demam. Selain itu, keduanya juga memiliki riwayat baru pulang dari luar negeri, khususnya negara-negara yang selama ini terjadi endemik Covid-19.
Tri Kuncoro menyebutkan, pasien rujukan yang pertama datang ke RSU Margono, adalah pasien dari Banjarnegara. Pasien tersebut langsung ditempatkan di ruang perawatan isolasi, sejak Selasa (3/3) malam. "Pasien ini berjenis kelamin perempuan berusia 66 tahun, dan baru pulang dari Malaysia," katanya.
Sedangkan pasien kedua yang datang di RSU Margono, adalah pasien rujukan dari RS di Kabupaten Kebumen yang masuk ruang perawatan isolasi Rabu (4/3). "Pasien ini juga berjenis kelamin perempuan, berusia 34 tahun dan baru pulang dari Taiwan," jelasnya.
Untuk kondisi pasien, dr Tri menyebutkan, untuk pasien yang berasal dari Banjarnegara, kondisinya sudah mulai membaik. Meski belum pulih sepenuhnya, namun keluhan yang dialami sudah berkurang.
Sebagaimana diketahui, dua pasien suspect Covid 19 sebelumnya juga dirawat di ruang perawatan isolasi RSUD Banyumas. Kedua pasien yang merupakan warga Kabupaten Banyumas ini, sebelumnya mengalami keluhan mirip flu disertai demam dengan riwayat perjalanan baru pulang dari luar negeri. Satu pasien baru pulang dari Hongkong, dan satu pasien lagi baru pulang dari Singapura.