Kamis 05 Mar 2020 17:07 WIB

Pasien yang Diisolasi di M Djamil Dipastikan Negatif Corona

Pasien yang demam sejak kembali dari Thailand itu akan dipulangkan ke rumahnya.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Andi Nur Aminah
Pasien suspect COVID-19 dirawat di kamar isolasi khusus (ilusrasi)
Foto: Antara/Destyan Sujarwoko
Pasien suspect COVID-19 dirawat di kamar isolasi khusus (ilusrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pejabat pemberi Informasi dan Dokumentasi RSUP M Djamil Gustafianov mengatakan pasien yang mereka isolasi selama delapan hari terakhir dipastikan negatif mengidap virus corona. Gustafianov menyebut pihaknya sudah menerima hasil pemeriksaan laboratorium Kementerian Kesehatan RI hari ini, Kamis (5/3). Setelah kepastian negatif mengidap corona, pasien yang demam sejak kembali dari Thailand tersebut akan dipulangkan ke rumahnya hari ini. "Hasilnya negatif. Jadi, pasien kita pulangkan hari ini," kata Gustafianov.

Gustafianov mengatakan, pasien yang diduga mengidap corona ini mulai diisolasi di RSUP M Djamil Padang sejak Rabu (27/2) malam WIB. Diagnosa dokter di RSUP M Djamil menurut Gustafianov, mengarah kepada flu biasa. Sejak awal pekan ini lanjut Gustafianov, pasien sudah bisa dikatakan sehat secara klinis. Di mana ia tak lagi mengalami demam, batuk, sesak di dada dan gejala flu lainnya. Walau sudah terlihat sembuh sejak Senin (2/3) kemarin, menurut Gustafianov, pihak RSUP M Djamil tidak langsung dapat memulangkan pasien karena harus menantikan kepastian hasil pengecekan laboratorium.

Baca Juga

Pihak RSUP M Djamil mengambil sampel berupa cairan dari hidung  dan tenggorokan pasien dan dikirimkan ke Laboratorium Kemenkes RI di Jakarta melalui Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar. "Hari ini pasien akan pulang," ucap Gustafianov.

Gustavianof menyebut pihak M Djamil tidak mengetahui aktivitas yang dilakukan pasien di Thailand. Pihak M Djamil juga tidak mau membuka identitas pasien demi untuk mengantisipasi respons negatif dari masyarakat.

Gustavianof mengatakan RSUP M Djamil sudah menyiapkan antisipasi penanganan bila virus corona masuk ke Sumbar. Mereka memiliki 8 ruangan isolasi. Dua di antaranya dikhususkan untuk isolasi pasien corona. Misalkan di Sumbar ada banyak pasien terjangkit corona, menurut Gustavianof pihak M Djamil bisa menambah jumlah ruangan isolasi.

"Kalau misal ada kasus (corona di Sumbar) M Djamil sudah siap. Kami punya fasilitas dan tenaga memadai untuk itu," kata Gustavianof menambahkan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement