REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) membuka kesempatan bagi para importir untuk menjajaki importasi bawang putih dari India. Ketua Perkumpulan Pelaku Usaha Bawang Putih dan Sayuran Umbi Indonesia (Pusbarindo) menyatakan, produksi lokal masih jauh lebih baik.
"Bawang putih kita masih lebih baik daripada India, jadi mending lokal. Beda kalau dari China itu memang murah dan bagus," kata Valentino saat ditemui di Jakarta, Kamis (5/3).
Di sisi lain, Valentino mengungkapkan bahwa Pusbarindo belum pernah melakukan penjajakan dengan atase perdagangan India maupun kanselir. Pihaknya hingga saat ini baru menjajaki importasi bawang putih asal Mesir.
Ia menuturkan bahwa pihak kanselir Mesir menyatakan para ekspotirnya siap memasok bawang putih untuk Indonesia dengan kelengkapan dokumen sesuai yang disyaratkan pemerintah. Di antaranya seperti kelengkapan berkas global good agricultural pratices (GAP) serta certificae of produc capacity. Adapun kebutuan dokumen lain seperti good handling practices (GHP) dan shipment pre loading certificate of analysis masih tengah dibicarakan dengan pihak Mesir.
"Itu harus dipenuhi dahulu karena syarat pemerintah kita," tuturnya. Selain itu, Valentino mengungkapkan bahwa Pusbarindo masih menunggu jawaban lanjutan dari pihak Mesir soal harga bawang putih. Ia menegaskan, harga tentunya harus bisa bersaing dengan bawang putih asal China.
Sebelumnya, Kementerian Pertanian menuturkan bahwa importasi bawang putih dari India sangat terbuka bagi para importir di dalam negeri. Pemerintah menyiapkan berbagai alternatif negara sebagai antisipasi gangguan impor dari China imbas virus corona.
Direktur Jenderal Hortikultura, Kementan, Prihasto Setyanto, mengatakan bahwa pelaku usaha bawang putih di India sudah menawarkan Indonesia. Hanya saja, kata Prihasto, bawang putih India kurang diminati oleh pasar Indonesia lantaran ukuran siung lebih kecil meski harga lebih murah dari produk China.
"Pihak India sudah menawarkan terus. Dari segi harga lebih murah tapi ukuran lebih kecil. Ini untuk opsi kalau China bermasalah ya mau tidak mau India kita kasih. Ada juga negara lainnya," kata Prihasto saat ditemui di Jakarta, Rabu (4/3).
Menurut Prihasto, tahun 2018 lalu bawang putih asal India pernah diimpor ke Indonesia oleh importir swasta. Hanya saja, menurutnya kurang begitu laku di pasaran. Sejauh ini, ia menuturkan juga belum ada yang mengajukan secara resmi rekomendasi impor bawang putih dari India meski telah banyak yang meminta informasi kepada Kementan.
Pihaknya pun menegaskan bahwa dibukanya kesempatan untuk mengimpor bawang putih dari India murni sebagai alternatif pasar China. Tidak berkaitan dengan diplomasi perdagangan antara Indonesia dan China soal komoditas sawit. Sebagaimana diketahui, pemerintah tengah mempermudah proses impor gula dari India sebagai imbalan atas diterimanya produk sawit asal Indonesia di India.
"Ini untuk kebutuhan dalam negeri kita akan kerahkan semua potensi kalau ada masalah," kata Prihasto.