REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Permasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM, Nugroho mengungkapkan sejumlah antisipasi dilakukan dalam pencegahan wabah Virus Corona Virus Disease (COVID-19) di semua Lembaga Permasyarakatan dan Rumah Tahanan. Nugroho tak memungkiri penyebaran wabah COVID-19 merupakan hantu bagi masyarakat Indonesia dan seluruh dunia.
"Dari kemarin saya lihat para Kadiv melaporkan perintah ke lapangan agar melakukan langkah-langkah pencegahan dengan faskes kesehatan setempat. Besok kami juga akan mengumpulkan Kadivpas untuk menguatkan (pencegahan). Karena itu kan menjadi hantu bagi kita semua di seluruh dunia malahan. Jadi itu menjadi number one pekerjaan rumah kamilah (antisipasi wabah COVID-19, Red)," kata Nugroho di Jakarta, Kamis (5/2).
Nantinya, lanjut dia, pihaknya juga akan menyediakan ruang isolasi bila ada narapidana yang diduga terjangkit. Menurutnya, penanganan tersebut sudah dilakukan dalam menangani para narapidana yang menderita penyakit menular. Selain itu, pemeriksaan rutin pun akan dilakukan.
"Upaya penanganan orang-orang yang potensial berpenyakit menular kan memang diberikan ruang isolasi. Hanya ini kebetulan virus corona. TBC misalnya, tidak mungkin kami barengkan," terangnya.
Dalam kesempatan yang sama, Nugroho memastikan sampai kini belum ada laporan terkait warga binaan yang tertular.
Sementara, Oga Gioffanni Darmawan selaku Kepala Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Jakarta mengungkapkan langkah tanggap yang dilakukan pihaknya jajaran Tim Medis Lapas Narkotika Jakarta dalam mencegah penyebaran wabah COVID-19.
Langkah pertama berkoordinasi dengan Jajaran Umum untuk menyediakan Sarana dan Prasarana seperti tempat cuci tangan lengkap dengan sabun anti bakteri, hand sanitizer, thermal scanner, pembagian masker kepada pegawai.
Kemudian langkah kedua berkoordinasi dengan Jajaran Tim medis dari Polklinik Lapas Narkotika Jakarta, untuk melaksanakan sosiaslisasi dan edukasi baik kepada pegawai maupun Warga Binaan terkait antisipasi pencegahan wabah COVID-19.