Kamis 05 Mar 2020 18:26 WIB

TNI: Serangan Berulang KKSB Indikasi Upaya Gagalkan PON

Selain PON, TNI juga menyebutkan serangan untuk menganggu Pilkada 2020.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ratna Puspita
[Ilustrasi] Pekerja menyelesaikan pembangunan venue aquatic PON 2020 di Kampung Harapan Sentani, Jayapura, Papua.
Foto: ANTARA FOTO/Gusti Tanati
[Ilustrasi] Pekerja menyelesaikan pembangunan venue aquatic PON 2020 di Kampung Harapan Sentani, Jayapura, Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- TNI mengakui adanya indikasi sejumlah serangan kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) di wilayah Papua merupakan langkah untuk mengganggu sejumlah kegiatan yang akan dilaksanakan di sana. Kegiatan itu, yakni Pekan Olahraga Nasional (PON) XX dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020.

"Ada indikasi seperti itu (untuk menganggu PON dan Pilkada 2020)," ujar Wakil Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Letkol Inf Dax Sianturi, saat dihubungi melalui pesan singkat, Kamis (5/2).

Baca Juga

Ia menjelaskan, sejauh ini Kodam XVII/Cenderawasih masih dalam posisi menyokong aparat Polri dalam melakukan upaya penegakan hukum terhadap kelompok-kelompok itu. Polri berada di baris terdepan dalam melakukan penegakan hukum di sana.

"Sejauh ini pihak TNI, dalam hal ini Kodam XVII/Cenderawasih, dalam posisi mem-back up aparat Polri untuk melakukan upaya penegakan hukum terhadap kelompok-kelompok tersebut," jelas dia.

Di samping itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, memastikan pemerintah telah mengantisipasi segala bentuk ancaman keamanan di Papua. Karena itu, ia menyatakan, PON XX akan tetap berlangsung di Tanah Cenderawasih itu.

"Itu sudah dibicarakan bahwa PON akan tetap berlangsung dengan baik dan pemerintah sudah mengantisipasi semuanya," ujar Mahfud di kantornya, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (5/3).

Mahfud menilai apa yang disampaikan oleh Polri terkait situasi keamanan di Papua sudah benar. Menurut dia, gangguan keamanan yang dilakukan oleh kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) memang terjadi di Papua dan itu sudah diatasi oleh aparat keamanan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang dimiliki Polri.

"Bahwa memang ada gangguan seperti itu dan sudah diatasi berdasarkan SOP yang ada di Polri," tutur dia.

Sebelumnya, Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw, mengakui ada indikasi KKB saat ini berupaya memasuki kawasan PT Freeport di Tembagapura. Indikasi itu terungkap dari hasil penyelidikan yang dilakukan anggotanya dimana saat ini kelompok-kelompok KKB dari berbagai wilayah berada di sekitar Tembagapura.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement