REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyebaran virus corona di sejumlah penjuru dunia telah mempengaruhi sejumlah aktivitas ekonomi. Pekan ini, Geneva International Motor Show (GIMS) 2020 yang jadi salah satu pameran otomotif terbesar di dunia pun terpaksa dibatalkan karena corona yang telah ditemukan di Swiss pada pekan lalu.
Beberapa hari lalu, virus serupa pun telah terbukti ada di Indonesia. Otomatis, hal ini pun berpotensi akan berpengaruh terhadap kondisi pasar otomotif Indonesia.
Pengamat otomotif, Bebin Juana pun mengamini hal tersebut. Mengingat, industri otomotif adalah industri yang juga berkaitan dengan sejumlah hal dan kondisi tertentu.
"Industri otomotif tidak berdiri sendiri. Pasti ada keterkaitan dengan sejumlah hal tertentu. Apalagi, saat ini arus informasi lewat berbagai media kian deras sehingga semakin cepat mempengaruhi perilaku pasar. Artinya, hal ini juga akan berdampak pada kendaraan komersial dan kendaraan pribadi," kata Bebin.
Ia menilai, secara psikologis, maka corona membuat sejumlah masyarakat akan lebih fokus terhadap hal yang berkaitan dengan kesehatan. Artinya, masyarakat akan sejenak mengesampingkan keperluan untuk membeli mobil.
Jika kekhawatiran soal corona berlangsung berkepanjangan, maka hal ini berpotensi memiliki dampak yang signifikan terhadap pasar otomotif tanah air.
Saat pertama corona merebak di Cina, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) pun telah memprediksi bahwa hal ini bisa mempengaruhi kondisi pasar.
Ketua Umum GAIKINDO, Yohannes Nangoi mengatakan, salah satu segmen yang paling dipenagaruhi oleh corona adalah segmen kendaraan komersial. "Perekonomian di sejumlah negara telah terdampak corona. Tentu hal ini akan berpengaruh terhadap sejumlah kegiatan ekspor dan impor sehingga pasar kendaraan komersial kita juga akan terdampak," kata Nangoi.
Apalagi, lanjutnya, perekonimian di Cina sudah terpengaruh sekitar 17 persen akibat virus itu. Padahal, Indonesia selama ini melakukan ekspor sebagian komoditas ke Cina. Jika ternyata corona masih mewabah hingga saat ini, maka ia menilai dampak terhadap ekspor juga semakin besar.