REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kekalahan pertama Liverpool di Liga Inggris musim ini dari Watford dirayakan oleh mantan pemain Arsenal, Ray Parlour. Parlour senang karena kekalahan tersebut membuat Liverpool gagal menyamai rekor Arsenal ketika juara Liga Inggris musim 2003/2004 tanpa kekalahan.
“Tentu saja! Saya minum-minum malam itu,” kata Parlour ditanya perasaannya tentang kekalahan Liverpool, dikutip dari Metro, Kamis (5/3).
Perayaan dianggap Parlour tak berlebihan. Menurut dia, posisi pemain Liverpool sama dengan dirinya pasti mengharapkan tim yang mengancam rekornya kalah. Sebab, menjuarai Liga Inggris tanpa kekalahan adalah rekor yang luar biasa. Maka dari itu, Parlour sangat bangga menjadi bagian dari Arsenal saat itu.
Kendati demikian, kata dia, yang terpenting bagi seluruh tim adalah memenangkan gelar Liga. Liverpool diyakini akan memenangkannya musim ini dengan bekal selisih 22 poin dari pesaing terdekatnya Manchester City.
"Pada awal musim, ini semua tentang memenangkan gelar liga. Ini bukan tentang tidak terkalahkan, itu bonus jika terjadi," ujarnya.
Parlour mengakui Liverpool mengalami musim yang mengesankan. Saat ini, lanjutnya, yang jadi pertanyaan adalah bisa tidaknya Liverpool mempertahankan gelar Liga Champios setelah mereka gagal merebut trofi Piala FA. Liverpool akan memainkan leg kedua babak 16 besar Liga Champions melawan Atletico Madrid di Anfield. Pada leg pertama, mereka kalah 1-0.
Legenda Arsenal lainnya, Martin Keowin mengaku baru sadar setelah kekalahan Liverpool dari Watford bahwa betapa luar biasa prestasi Arsenal musim 2003/2004. Ia tetap mendorong Liverpool berusaha kembali menyamai rekor tersebut musim depan.
Menurut dia, Liverpool bisa belajar dari Arsenal ketika menjadi tim tak terkalahkan. Semusim sebelumnya, tepatnya pada 2002/2003, skuat Arsenal pernah berpikir bahwa mereka bisa tak terkalahkan. Namun dalam perjalanannya, Arsenal dikalahkan Everton 1-2. Saat itu Everton diperkuat Wayney Rooney yang masih berusia 16 tahun.
“Tapi kita semua tahu apa yang terjadi setahun kemudian. Pada 2003/04, Arsenal kembali, bangkit, dan menjadi Invincibles,” kata Keown dengan bangga.