Kamis 05 Mar 2020 21:03 WIB

Sidak Distributor, Kabareskrim Pastikan Stok Masker Cukup

Kabareskrim sebut kelangkaan dan lonjakan harga masker karena oknum.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Teguh Firmansyah
Petugas apotek memasang tanda stok masker habis, di kawasan pusat penjualan obat-obatan dan alat kesehatan Tarandam, Padang, Sumatera Barat, Selasa (3/3)
Foto: Iggoy El Fitra/Antara
Petugas apotek memasang tanda stok masker habis, di kawasan pusat penjualan obat-obatan dan alat kesehatan Tarandam, Padang, Sumatera Barat, Selasa (3/3)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabareskrim Polri Komjen Listiyo Sigit Prabowo didampingi Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus dan Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Iwan Kurniawan melakukan sidak distributor masker di Jalan Pancoran, Glodok, Jakarta Barat, Kamis (5/3) sore. Dalam sidak tersebut, polisi menemukan fakta bahwa terjadi lonjakan harga masker sejak Februari 2020.

Listiyo mengatakan, lonjakan harga itu terjadi setelah virus corona (COVID-19) mulai mewabah. Dia menyebut, lonjakan harga itu mencapai 10 kali lipat dari harga biasa, yakni pada Desember 2019 dan Januari 2020, harga masker berkisar antara Rp 15 ribu hingga Rp 20 ribu per boks.

Baca Juga

Listyo mengungkapkan, kelangkaan dan lonjakan harga masker yang terjadi beberapa waktu terakhir terjadi karena adanya oknum tidak bertanggung jawab dan pedagang musiman yang membeli masker dalam jumlah banyak demi mencari keuntungan.

"Kebanyakan yang membeli adalah pedagang musiman yang kemudian melihat peluang dari jual beli masker ini, tentunya akan mendapatkan keuntungan," kata Listyo saat ditemui di lokasi.

Meski demikian, Listyo memastikan persediaan stok masker di pasaran saat ini masih bisa memenuhi kebutuhan masyarakat. Listyo menilai, fenomena panic buying yang terjadi akibat dari dampak virus corona menjadi salah satu penyebab kelangkaan masker di pasaran.

"Dari hasil pengecekan, dari ketersediaan stok yang ada kita liat cukup. Memang sempat terjadi panic buying di hari pertama sehingga pembeli naik beberapa kali lipat dibandingkan hari biasa. Namun, kemudian di hari berikutnya permintaan masyarakat sudah mulai menurun," papar Listiyo.

Ia pun mengimbau kepada masyarakat untuk tidak perlu memborong masker. Sebab, persediaan stok masker dinilai masih cukup.

"Saya imbau kepada masyarakat tentunya bahwa tidak perlu khawatir karena ketersediaan stok untuk masker cukup, jadi tidak perlu membeli berlebihan sehingga nantinya justru akan menyulitkan diri kita sendiri," ujar Listyo.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement