Kamis 05 Mar 2020 21:07 WIB

DPR Dorong Pemerintah Tenangkan Kepanikan Masyarakat

Cak Imin meminta masyarakat tak mudah panik dan cermat mengolah informasi

Rep: Ali Mansur/ Red: Gita Amanda
Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin), menyampaikan saat ini terjadi fenomena ‘panic buying’ terhadap perlengkapan kesehatan dan bahan-bahan pangan akibat corona.
Foto: Republika/Sapto Andika Candra
Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin), menyampaikan saat ini terjadi fenomena ‘panic buying’ terhadap perlengkapan kesehatan dan bahan-bahan pangan akibat corona.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin), menyampaikan saat ini terjadi fenomena ‘panic buying’ terhadap perlengkapan kesehatan dan bahan-bahan pangan. Hal tersebut merupakan dampak masuknya virus Corona ke Indonesia. Ia mendorong pemerintah untuk menenangkan kepanikan masyarakat tersebut.

"Pemerintah untuk dapat melakukan upaya yang dapat mengendalikan suasana panik akibat sudah masuknya virus corona di Indonesia tersebut dengan memastikan ketersediaan perlengkapan kesehatan serta bahan-bahan pangan," ujar Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dalam siaran persnya, Kamis (5/3).

Baca Juga

Kemudian Cak Imin juga berharap kepada masyarakat agar tidak dengan mudah panik. Justru harus cermat dalam mengolah informasi terkait virus corona yang diterima. Kata Cak Imin,dengan terlebih dahulu mencari tahu dan memastikan kebenaran berita tersebut. Serta agar masyarakat dapat menjalani hidup sehat dan bersih.

“Pemerintah harus memastikan bahwa semuanya mencukupi sehingga tidak ada pihak masyarakat yang dirugikan karena kehabisan sejumlah alat kesehatan dan bahan pangan,” kata Cak Imin.

Tidak hanya soal ketersediaan stok, Cak Imin juga meminta kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memastikan pabrik produksi masker dan juga pabrik sejumlah perlengkapan kesehatan lainnya untuk menambah produksi barang-barang tersebut. Mengingat perlengkapan tersebut saat ini banyak diperlukan oleh masyarakat.

Oleh karena itu, lanjutnya, Pemerintah  juga harus menginformasikan kepada masyarakat untuk tidak menimbun perlengkapan kesehatan maupun bahan pangan. Terutama yang akan digunakan untuk keperluan komersial yang berlebihan.

"Bersama aparat keamanan untuk memberikan sanksi tegas kepada para penimbun masker dan perlengkapan kesehatan lainnya yang meningkatkan harga sampai jauh dari harga normal,” tegas Cak Imin.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ اِحْسَانًا ۗحَمَلَتْهُ اُمُّهٗ كُرْهًا وَّوَضَعَتْهُ كُرْهًا ۗوَحَمْلُهٗ وَفِصٰلُهٗ ثَلٰثُوْنَ شَهْرًا ۗحَتّٰىٓ اِذَا بَلَغَ اَشُدَّهٗ وَبَلَغَ اَرْبَعِيْنَ سَنَةًۙ قَالَ رَبِّ اَوْزِعْنِيْٓ اَنْ اَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِيْٓ اَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلٰى وَالِدَيَّ وَاَنْ اَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضٰىهُ وَاَصْلِحْ لِيْ فِيْ ذُرِّيَّتِيْۗ اِنِّيْ تُبْتُ اِلَيْكَ وَاِنِّيْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Masa mengandung sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan, sehingga apabila dia (anak itu) telah dewasa dan umurnya mencapai empat puluh tahun dia berdoa, “Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridai; dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau dan sungguh, aku termasuk orang muslim.”

(QS. Al-Ahqaf ayat 15)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement