REPUBLIKA.CO.ID, PORTO -- Petugas kejaksaan dan inspektur dari lembaga pajak Portugal menggeledah sejumlah markas klub sepakbola, termasuk Benfica, Porto, dan Sporting CP. Selain markas klub sepakbola, ada 76 rumah lain yang disatroni karena dugaan pengemplang pajak dan pencucian uang. Rumah kiper Porto FC, Iker Casillas salah satu diantaranya.
Penggeledahan besar-besaran di Portugal itu merupakan bagian dari operasi offside yang dilakukan otoritas hukum Portugal. Mereka berupaya menemukan fakta atas dugaan kejanggalan laporan pajak pada sejumlah pemain. "Pagi tadi, petugas dari kejaksaan Portugal datang ke rumah saya di Porto, mereka melakukannya sama seperti pada 76 rumah lainnya. Mereka meminta dokumen-dokumen," kata Casillas.
Kiper legendaris timnas Spanyol itu merasa tak masalah akan penggeledahan tersebut. Ia percaya sepenuhnya pada proses hukum yang berlaku. "Saya percaya sepenuhnya, saya menyerahkan apa saja yang mereka perlukan. Transparansi adalah salah satu prinsip yang saya junjung tinggi," ujar Casillas.
Sebelumnya, Casillas digosipkan siap maju dalam bursa pencalonan Presiden Persatuan Sepak Bola Spanyol (RFEF). Casillas bakal bertarung dengan Luis Rubiales demi menduduki kursi nomor satu sepakbola Spanyol itu.
Casillas disebut-sebut sudah membicarakan niatnya dengan Dewan Olahraga di negeri Matador. Casillas juga diklaim telah mengutarakan rencananya itu pada sejumlah mantan pemain timnas Spanyol. Pesepakbola berusia 38 tahun itu ingin meraih dukungan sebanyak-banyaknya sebelum mencalonkan diri.
Berdasarkan hasil survei terbaru, keinginan Casillas mendapat 94 persen dukungan dari fan sepakbola Spanyol. Namun survei ini masih mentah dan hanya menanyakan bagaimana respon jika Casillas mengajukan diri jadi Presiden RFEF.
Jika rencana itu dilaksanakan, Casillas perlu segera gantung sepatu dari timnya saat ini, Porto. Apalagi mengingat kondisi fisik Casillas tak lagi prima. Ia pernah mengalami sakit parah pada Mei tahun lalu hingga dilarikan ke rumah sakit ketika sesi latihan.