REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan sejumlah sarana prasarana infrastruktur di daerah ini mengalami kerusakan akibat hujan yang mengguyur Bantul sejak Rabu (4/3). "Terkait cuaca ekstrem yang terjadi hampir di seluruh wilayah Yogyakarta, tentu saja yang paling terdampak adalah wilayah Bantul, karena semua air mengalirnya ke Bantul, terbukti sudah ada sarana prasarana infrastruktur yang mengalami kerusakan," kata Kepala Pelaksana BPBD Bantul Dwi Daryanto di Bantul, Kamis.
Dwi mengatakan, sarana infrastruktur yang rusak tersebut di antaranya jembatan Kenet di Desa Selopamioro Imogiri, tanggul sungai roboh dan Dam atau bendungan jebol, karena tidak kuat menahan derasnya aliran air sungai yang meluap akibat hujan yang mengguyur seharian di Yogyakarta. Selain kerusakan sarana infrastruktur, kata dia, cuaca ekstrem tersebut mengakibatkan genangan air di beberapa titik wilayah Bantul, baik menimpa pemukiman warga, pekarangan dan lahan persawahan.
"Ada beberapa pemukiman masyarakat yang sudah tergenang, tapi tergenangnya bukan rumahnya, namun halamannya, perlu disampaikan bahwa bukan rumah, tapi halaman rumah tergenang karena luapan air, supaya tidak ada persepsi yang salah," katanya.
Berkaitan dengan kejadian tersebut, Bupati Bantul beserta jajaran pemerintah daerah terutama instansi terkait, pada Kamis, mengadakan rapat koordinasi (rakor) komprehensif menyikapi kondisi dan penanganan dampak serta langkah antisipasi menghadapi cuaca ekstrem yang berpotensi masih terjadi. "Jadi ini rakor menyikapi terkait kondisi cuaca ekstrem yang terjadi sejak beberapa hari lalu lalu, dan ini (kejadian akibat cuaca ekstrem) yang perlu kami sampaikan ke bupati, agar bagaimana penanganan secara cepat," katanya.
Sementara itu, berdasarkan data dari Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Bantul menyebutkan bahwa cuaca ekstrem berupa hujan dari Rabu (4/3) pukul 15.00 WIB sampai Kamis (4/3) pukul 11.00 WIB berdampak atau mengakibatkan kejadian di 35 lokasi.
Kejadian tersebut antara lain 11 gerakan tanah yang mengakibatkan rumah, jalan, talut dan bangunan sekolah rusak, kemudian 10 titik pohon tumbang yang menimpa rumah, jaringan listrik, jalan dan lain-lain, serta kejadian genangan banjir di 14 titik.