REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Video tiktok tiga pegawai Kementerian Sosial (Kemensos) mendadak viral di Internet, video yang diunggah oleh akun Instagram @LinjamsosOke dan direpost oleh banyak akun instagram salah satunya @jogja24jam mendapatkan banyak tanggapan warganet.
Tercatat sebanyak 17,129 warganet telah menyaksikan video tersebut di akun @jogja24jam. Video tiktok ini juga diunggah oleh akun Instagram @Balikpapanku. Naru diunggah sekitar 5 menit sudah mendapatkan perhatian warga net sebanyak 1,560. Selain itu,akun Instagram @Infopandeglang juga memposting ulang video tersebut dan mendapatkan perhatian 3,514 warganet. Sebanyak 30,390 warganet juga menyaksikan video tersebut dari akun instagram @jogja_ig.
Video ini juga diposting ulang oleh Gubernur Jawa Timur @Khofifah.ip dengan jumlah penonton sebanyak 10 ribu dan disukai 1.500 lebih
Menteri Sosial Juliari P Batubara mengatakan, video tersebut merupakan inisiatif Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos sebagai upaya sosialisasi pencegahan penyebaran virus Covid-19.
“Semoga video ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan bisa membantu pemerintah untuk mencegah penyebaran virus korona,” kata Mensos di Jakarta, hari ini.
Mensos juga mengajak masyarakat untuk tidak panik menghadapi penyebaran virus Covid-19 karena virus tersebut dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat.
“Masyarakat jangan panik, kita bisa terapkan hidup sehat dan memeriksakan diri ke dokter jika mengalami gejala yang mirip dengan gejala korona,” tambah mantan ketua IMI 2 periode ini.
Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosia Kemensos Harry Hikmat mengatakan penyebaran virus Covid-19 ini merupakan bagian dari bencana sosial dan merupakan bagian kerja Kementerian Sosial untuk mencegah penyebarannya.
“Ini bagian dari Bencana Sosial. Bencana Sosial itu tidak hanya kerusuhan tapi juga hal yang menimbulkan keresahan dan mengganggu stabilitas di masyarakat,” kata Harry.
Harry mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bahu membahu mencegah penyebaran virus korona tersebut dengan tidak mementingkan diri sendiri seperti melakukan pembelian masker secara berlebihan hingga melakukan penimbunan.
“Mari bantu mencegah dan janganlah melakukan penimbunan masker. Janganlah kita juga menyebarkan informasi yang bisa membuat panik, percayakan penanganan masalah ini kepada pemerintah,” lanjut Harry.