REPUBLIKA.CO.ID,MAKASSAR -- Direktorat Reserse dan Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sulawesi Selatan mengungkap penimbunan masker dan gel pembersih tangan atau hand sanitizer (antiseptik). Penimbunan dilakukan oleh perusahaan alat kesehatan (Alkes) setelah merebaknya virus Corona atau Covid-19 ke hampir seluruh dunia.
Kepala Sub-Bidang Penerangan Masyarakat (Penmas) Humas Polda Sulsel Kompol Arsyad mengatakan merebaknya virus corona yang hampir terjadi diseluruh dunia ini dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu di dalam negeri. "Salah satu yang membuat masker dan hand sanitizer langka di pasaran adalah adanya penimbunan. Yang parahnya karena yang menimbun adalah distributor alat kesehatan itu sendiri," ujarnya di Makassar, Kamis (5/3).
Ia mengatakan salah satu distributor alat kesehatan yang menimbun masker wajah dan hand sanitizer adalah PT Intraco Medika Lindo Pratama. Distributor alkes ini adalah salah satu yang terbesar di Makassar.
Hasil operasi yang dilakukan oleh anggota Ditreskrimsus Polda Sulsel di Jalan Gunung Latimojong dan Jalan Sumba Makassar itu, ditemukan adanya penimbunan masker sebanyak 48 ribu lembar. Bukan cuma masker, hand sanitizer atau antisptik dalam wadah jerigen juga ditemukan di dua tempat tersebut, dan rencananya akan dijual dengan harga jauh lebih tinggi.
"Ada dua lokasi yang digerebek itu, yang pertama di tokonya di Jalan Latimojong kemudian rukonya di Jalan Sumba Makassar. Totalnya ada 48.580 masker wajah dan beberapa jerigen hand sanitizer," ungkapnya.
Kompol Arsyad menyatakan masker wajah yang harga normalnya di jual Rp50 ribu, akan di jual kembali dengan harga lebih tinggi yakni Rp300 ribu per boks-nya. Menurut dia, PT Intraco Medika Lindo selaku distributor resmi alat kesehatan harusnya melakukan pembelian dari sumber yang jelas juga di jual kepada konsumen yang jelas serta dengan harga yang jelas.
"Jadi PT Intraco Medika Lindo Pratama ini yang terbukti menjual masker dengan harga Rp300 ribu per boks-nya, serta temuan puluhan kardus masker lainnya yang disimpang di Ruko Jalan Sumba," paparnya.