REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas Palestina pada Kamis memerintahkan hotel-hotel di Tepi Barat untuk berhenti menerima turis asing. Kebijakan itu dikeluarkan setelah empat kasus, yang diduga virus corona, ditemukan di Kota Bethlehem.
Larangan yang berlaku selama dua pekan itu diumumkan oleh Kementerian Pariwisata Palestina. Mulai Jumat, turis asing tak lagi bisa masuk.
Para pejabat kesehatan Palestina mengatakan, mereka sedang melakukan pemeriksaan apakah empat pegawai hotel di Betlehem tertular penyakit itu dari wisatawan yang tinggal di sana. Polisi mengepung hotel saat pihak berwenang menunggu hasil tes laboratorium.
Banyak wisatawan mengenakan masker saat mereka mengunjungi Gereja Betlehem pada Kamis. Otoritas Palestina menjalankan pemerintahan sendiri secara terbatas di Tepi Barat, yang diduduki Israel, berdasarkan perjanjian perdamaian sementara.