REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD menyoroti stasiun televisi yang justru memilih penceramah agama yang hanya mengandalkan kelucuan saat tampil. Padahal, ia menambahkan, kedalaman ilmu agamanya diragukan.
Saat menjadi pembicara dalam Standardisasi Kompetensi Da'i di Gedung MUI, Jakarta, Kamis (5/3), Mahfud mengkritik fenomena media penyiaran arus utama yang belum tepat memilih narasumber materi agama. "Ini siapa sih yang ngatur tema dan milih ustaznya, di TV kok bisa seperti itu," kata Menkopolhukam Mahfud MD.
Dia mencontohkan terdapat penceramah yang mengaku sebagai tokoh agama serta lihai bercerita secara menarik karena lucu tetapi bacaan Al Qurannya kurang mumpuni. Karena itu, Mahfud mendorong agar Majelis Ulama Indonesia dan Komisi Penyiaran Indonesia dapat mengajak televisi untuk seksama dalam memilih penceramah berkualitas bukan karena rating.
Mahfud mengatakan di tengah perkembangan media penyiaran saat ini bukan tidak mungkin televisi justru memilih ustadz-ustadz karbitan dalam ilmu agama. "Orang dikarbit hanya karena bisa ngelucu, bisa cerita horor, bisa mendramatisir masalah lalu dijadikan sebagai da'i," kata dia.