Jumat 06 Mar 2020 02:27 WIB

Kadin DKI Minta Persiapan Matang Saat Pindah Ibu Kota

Kadin DKI menyoroti dampak ekonomi dari Covid-19 di Ibu Kota.

Ketua Umum Kadin DKI Jakarta Diana Dewi (kanan). Kadin DKI soroti dampak ekonomi dari Covid-19 di Ibu Kota
Foto: Kadin DKI
Ketua Umum Kadin DKI Jakarta Diana Dewi (kanan). Kadin DKI soroti dampak ekonomi dari Covid-19 di Ibu Kota

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta menggelar Rapat Pimpinan Provinsi (Rapimprov) I/2020, Kamis (5/3). Dalam rapimprov kali ini, Kadin DKI mengambil tema "Mengembangkan Potensi Ekonomi Baru di Provinsi DKI Jakarta Pasca-Perpindahan Ibu kota Negara".

Terkait hal tersebut, Ketua Umum Kadin DKI Jakarta Diana Dewi mengatakan, latar belakang pengambilan tema adalah rencana Presiden Joko Widodo untuk segera melakukan pemindahan ibu kota. Kadin DKI meyakini Jakarta akan berkembang menjadi pusat bisnis dan perekonomian nasional.

Pasalnya, industri manufaktur berkembang di daerah sekitarnya. Namun, menurut Diana, hal ini tercapai bila pemerintah pusat mempersiapkannya secara matang. "Kadin DKI Jakarta berharap rencana itu dapat dipersiapkan secara matang agar dapat diantisipasi dampak yang ditimbulkan agar dapat diminimalisasi, mengingat Kota Jakarta penyumbang PDRB terbesar," ucap dia berdasarkan rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis (5/3).

Selain itu, Diana mengatakan, Kadin DKI Jakarta juga peduli dengan kondisi perekonomian Indonesia saat ini. Apalagi, selain karena tekanan perekonomian global, Indonesia juga harus menghadapi dampak dari mewabahnya Covid-19 atau virus corona baru.

"Kami telah mengamati perlu adanya beberapa langkah konkret dan antisipatif dari pemerintah untuk dapat meredam gejolak yang terjadi di masyarakat sehingga tidak berimbas ke sektor lain," kata Diana.

Saat ini, berdasarkan pemantauan di lapangan, ujar dia, pengusaha di bidang pariwisata dan perhotelan sudah merasakan dampak dari corona. Namun, ia yakin perekonomian, khususnya DKI Jakarta, akan pulih selepas wabah Covid-19.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang hadir dan membuka Rapimprov I/2020 Kadin DKI Jakarta menyatakan mendukung pengusaha di wilayahnya, termasuk yang tergabung dalam Kadin DKI, untuk terus berkembang. Ia bahkan berharap rapimprov bisa menghasilkan masukan untuk Pemprov DKI dalam menyusun kebijakan ekonomi.

Anies pun menyadari bahwa kondisi perekonomian, baik dalam negeri maupun luar negeri, sangat menantang. Oleh karena itu, sinkronisasi kebijakan dibutuhkan sehingga dunia usaha terus tumbuh berkembang dengan baik dalam kondisi apa pun.

"Jadi, kita mendukung sekali dan menyambut baik nanti hasilnya Rapimprov Kadin DKI Jakarta," tutur Anies.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement