REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Satgas Pangan Ditreskrimsus Polda Jawa Timur bersama tim dari Disperindag dan Bulog setempat mengecek ketersediaan empon-empon atau rempah-rempah di Pasar Keputran Surabaya, Kamis (6/3) malam.
"Kami mengecek untuk menjamin ketersediaan rempah-rempah yang menjadi penting karena dipercaya meningkatkan imun di tubuh sehingga dapat menangkal virus corona," ujar Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko di sela pengecekan di pasar.
Rempah-rempah memang menjadi salah satu komoditas yang dicari akhir-akhir ini seiring merebaknya Covid-19 sehingga pihaknya turun langsung ke lapangan untuk mengecek ketersediaan sekaligus memastikan harga wajar. "Untuk kondisi pasar saat ini normal, namun ada beberapa komoditas yang minim seperti bawang bombai, temulawak, jahe merah. Beberapa ada kenaikan dan terkendali," ucapnya.
Perwira dengan tiga melati di pundak itu juga mengatakan bahwa sejauh ini di Kota Surabaya belum didapati panic buying yang dilakukan masyarakat."Kami sudah melakukan imbauan secara persuasif dan juga preventif. Inspeksi mendadak dilakukan menjelang Ramadhan. Tentu ada pihak terkait yang diajak koordinasi," ujarnya.
Satgas Pangan, kata dia, sejauh ini juga belum melihat adanya penimbunan terhadap beberapa komoditas yang tengah dicari masyarakat seperti empon-empon. Meski begitu, dalam pengecekan tersebut pihaknya menemukan kenaikan harga pada beberapa komoditas seperti jahe, temulawak, kencur dan jahe merah.
"Karena ada suatu pandangan bahwa beberapa komoditas dapat meningkatkan imun untuk menangkal corona, maka menjadi favorit," katanya.
Sementara itu, Kakanwil 4 Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Dendi Rahmat mengatakan kenaikan komoditas seperti empon-empon di pasar Surabaya masih dalam tingkat yang wajar. Pihaknya berharap konsumen maupun pedagang lebih bijak dalam menjual dan membeli sesuai dengan kebutuhan.
"Kami yakin Jatim sebagai provinsi yang surplus di berbagai komoditas, masih sangat kuat persediaannya sampai Lebaran," katanya.