REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Mantan kandidat calon presiden dan miliuner Michael Bloomberg akan membentuk kelompok independen untuk membantu pemenang pencalonan presiden dari Partai Demokrat. Ia ingin memenuhi janji menggunakan kekayaan pribadinya untuk mengalahkan Donald Trump pada pemilihan presiden.
Mantan wali kota New York itu diperkirakan memiliki kekayaan sebesar 60 miliar dolar AS. Kabar pembentukan kelompok independen itu muncul setelah Bloomberg mundur dari kompetisi calon presiden pada Rabu (4/3) lalu.
Organisasi independen tersebut akan mempekerjakan mantan staf kampanye Bloomberg yang ia bangun selama berbulan-bulan. Selama kampanye Bloomberg menghabiskan banyak uang termasuk 500 juta dolar AS untuk iklan selama primary 14 negara bagian.
Pada Jumat (6/3,) sumber yang mengetahui rencana Bloomberg itu mengatakan kelompok tersebut memiliki kantor di enam negara bagian antara lain Arizona, Florida, Michigan, North Carolina, Pennsylvania dan Wisconsin. Mereka akan membantu Partai Demokrat dan siapa pun yang akan menjadi calon presiden dari partai tersebut.
Belum diketahui nama dan berapa anggaran organisasi tersebut. Mereka diizinkan untuk menghabiskan anggaran tak terbatas sepanjang tidak berkoordinasi langsung dengan kampanye salah satu kandidat.
Bloomberg adalah salah satu orang terkaya di AS dan dunia. Ia mundur dari kampanyenya dan mengatakan akan mendukung kandidat moderat mantan Wakil Presiden Joe Biden untuk menantang Presiden dari Partai Republik Donald Trump pada pemilihan presiden bulan November mendatang.
Setelah Bloomberg dan Senator Elizabeth Warren mundur dari pencalonan presiden Partai Demokrat. Biden berhadapan satu lawan satu dengan kandidat progresif Bernie Sanders. Senator asal Vermont itu mengatakan Wall Street dan Bloomberg membuka buku cek mereka untuk mendukung Biden.
"Inilah sistem politik korup itu," kata Sanders kepada wartawan di rumahnya di Burlington, Vermont.
Sanders mengatakan ia tidak akan menerima bantuan dari Bloomberg jika ia terpilih sebagai calon presiden. Sementara, Biden mengatakan ia akan terbuka dengan bantuan.