Jumat 06 Mar 2020 13:25 WIB

Satu ABK WNI Diamond Princess Dicurigai Jadi Suspect Corona

ABK tersebut dipisahkan dari WNI ABK lainnya yang berada di Pulau Sebaru

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Foto aerial WNI ABK Diamond Princess berjalan setibanya di Pulau Sebaru Kecil untuk diobservasi di Kepulauan Seribu, Jakarta, Kamis (5/3/2020).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Foto aerial WNI ABK Diamond Princess berjalan setibanya di Pulau Sebaru Kecil untuk diobservasi di Kepulauan Seribu, Jakarta, Kamis (5/3/2020).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Juru Bicara Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto menyebut satu dari 69 WNI ABK kapal Diamond Princess dicurigai menjadi suspect virus corona. Saat ini ia telah dipisahkan dari WNI ABK lainnya yang berada di Pulau Sebaru dan tengah diisolasi di RS Persahabatan.

Kendati demikian, satu orang yang menjadi suspect virus corona tersebut saat ini disebut dalam kondisi baik.

"ABK Diamond Princess, jumlah adalah 69 yang kita jemput dan kemudian sekarang sudah berada di Sebaru. Dari 69 ini ada satu yang kita pisahkan. Meskipun kondisinya baik tetapi kita mencurigai kemungkinan suspect dia tertular covid 19 dan sekarang sudah kita isolasi di RS Persahabatan," jelas Yurianto di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (6/3).

Sementara itu, pemerintah juga melakukan observasi terhadap 10 tim medis yang menjemput 69 WNI ABK kapal Diamond Princess ke Jepang itu. Sebab mereka melakukan kontak dekat dengan pasien suspect virus corona. Berdasarkan data sementara, kesepuluh tenaga medis ini dinyatakan negatif virus corona.

"Data awal untuk 10 orang tenaga medis ini seluruhnya negatif dan hasilnya bagus. Kemudian kita bantu juga dengan penambahan 20 tim medis sehingga totalnya nanti menjadi 30 untuk mendukung Diamond Princess," jelas dia.

Sementara itu, 188 WNI ABK kapal pesiar World Dream yang juga telah berada di Pulau Sebaru telah menjalani pemeriksaan. Mereka semuanya dinyatakan negatif dari virus corona. Setelah menjalani observasi selama 14 hari, Kemenkes kemudian akan memeriksa ulang kembali sebelum dikembalikan ke kota masing-masing.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement