REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Mochamad Iriawan menilai penundaan laga Kualifikasi Piala Dunia zona Asia menguntungkan bagi tim nasional (Timnas) Indonesia. Menurutnya, penundaan itu bisa dimanfaatkan oleh pelatih kepala Timnas, Shin Tae Yong untuk lebih mempersiapkan tim.
"Tentu menguntungkan, dia bisa melihat pertandingan liga 1 mana pemain yang dipilih," kata Iriawan alias Iwan Bule di Jakarta, Jumat (6/3).
Pertandingan yang rencananya akan digelar pada bulan Maret diundur ke bulan Oktober dan laga bulan Juni mundur ke bulan November. Dengan demikian, laga Indonesia melawan tuan rumah Thailand yang
"Ajang ini akan menjadi tonggak sejarah penting bagi negara ini. Oleh karena itu, kami membutuhkan persiapan yang matang agar semua aspek, sampai hal-hal yang detail terpenuhi," ungkap Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan.https://t.co/4F1GmK2kQo
— PSSI (@PSSI) January 18, 2020
telah dijadwalkan pada 26 Maret 2020, ditunda menjadi 8 Oktober 2020.
Demikian pula laga kandang Indonesia melawan Uni Emirat Arab yang awalnya tanggal 31 Maret 2020, diubah menjadi tanggal 13 Oktober 2020. Adapun pertandingan tandang melawan Vietnam yang sebeumnya dijadwalkan tanggal 4 Juni menjadi tanggal 12 November 2020.
"Di satu sisi adanya penundaan ini kita mendapatkan waktu supaya Shin Tae Yong fokus mencari pemain," kata Iwan.
Jika tidak ada perkembangan terkait penyebaran virus Corona (Covid-19), PSSI akan tetap memanggil pemain untuk pemusatan latihan (TC) pada 16 Maret mendatang. PSSI masih menunggu instruksi dari pemerintah terkait antisipasi penyebaran virus dalam kegiatan sepak bola.
"Ini kan jeda jadi kita akan panggil tim yang untuk TC. Kalau tidak ada perkembangan terkait virus corona kita akan panggil untuk TC," ujar Iwan.
Pemerintah sehauh ini belum mengambil tindakan lebih jauh dengan membatalkan kegiatan-kegiatan olahraga yang sedang berlangsung di Indonesia. Kompetisi Liga 1 sendiri masih berjalan sesuai jadwal kecuali penundaan laga antara Persija Jakarta melawan Persebaya Surabaya yang tadinya akan digelar 7 Maret. Penundaan tersebut pun bukan dari pemerintah pusat melainkan dari Pemprov DKI Jakarta.