Jumat 06 Mar 2020 16:42 WIB

Mentan Syahrul Minta Pupuk Diberikan ke Petani Miskin

Mentan Syahrul meminta pembagian pupuk dan benih tidak terlambat

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meminta pembagian pupuk dan benih tidak terlambat
Foto: Kementan
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meminta pembagian pupuk dan benih tidak terlambat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menghadiri rapat pimpinan bersama jajaran Ditjen Tanaman Pangan, Kementan, Jumat (6/3). Dalam rapat ini, Mentan berharap distribusi pupuk dan pembagian benih dilakukan tepat sasaran dengan penerima utama para petani miskin.

"Untuk itu, saya minta kalian turun langsung ke lapangan. Bagi bibit jangan terlambat dan beri pupuk kepada petani yang benar-benar membutuhkan," ujar Mentan Syahrul di Ruang Agriculture War Room (AWR) Ditjen TP, Jalan Raya Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Baca Juga

Mentan berharap, Ditjen TP melalui perangkat pusat komando strategi Tanaman Pangan mampu mewujudkan cita-cita swasembada serta ketahanan pangan secara nasional. Dengan begitu, kesejahteraan petani bisa meningkat secara cepat.

"Saya berharap kalian mampu memberikan masyarakat KUR (Keredit Usaha Rakyat) agar hari raya lebaran petani punya uang. Kita harus ingat, bahwa kita digaji untuk kesejahteraan petani. Karenanya, saya minta kalian mampu menetapkan daerah yang masuk zona kuning, merah dan hijau dengan AWR yang dimiliki," katanya.

Selain itu, kata Mentan, Ditjen TP wajib memonitoring semua kegiatan pembangunan pertanian, seperti mengawal Kostratani, menggali potensi garapan lahan hingga mempermudah akses harga yang sesuai dengan petani dan pasar.

"Untuk itu, kita harus bisa menyikapi persoalan cuaca dan semua persoalan yang berkaitan dengan kebutuhan petani. Kita harus mampu meneruskan cita-cita dan peejuangan bangsa ini agar masyarakat dan petani sejahtera," tuturnya.

Adapun berkaitan dengan persoalan yang ada saat ini, tambah Mentan, Ditjen TP wajib menyiapkan skema penanganan virus Corona dengan menguatkan ketahanan pangan dari desa hingga memasuki pasar di wilayah kota.

"Saya sangat yakin, dengan pengalaman yang kita miliki, negara yang paling resisten terhadap sebuah krisis apa saja, termasuk virus Corona adalah sektor pertanian. Jadi, jagalah pertanian kita dengan baik," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement