REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Departemen Kehakiman (DOJ) Amerika Serikat (AS) dikabarkan menunda pengembalian dana senilai 240 juta dolar AS ke Malaysia yang diduga digunakan dari dana 1Malaysia Development Berhad (1MDB), Jumat (6/3). Hal itu diungkapkan oleh dua sumber dengan pengetahuan langsung mengenai masalah tersebut.
DOJ mengatakan lebih dari 4,5 miliar dolar AS dikorupsi dari dana di bawah Perdana Menteri Organisasi Nasional Melayu (UMNO) Najib Razak, yang kini diadili karena korupsi. Sejak 2016, departemen telah mengajukan tuntutan hukum perdata yang menyita sekitar 1,7 miliar dolar AS aset yang diduga dibeli dengan dana 1MDB.
Pada Mei lalu, AS mulai mengembalikan sebagian dana yang dipulihkan. Angsuran pertama hampir 200 juta dolar AS telah dikirim. DOJ awalnya dijadwalkan mengembalikan pembayaran berikutnya dari dana yang dikembalikan ke Malaysia pada 19 Februari. Namun demikian, menurut dua sumber yang tidak bersedia disebutkan jatidirnya itu, transfer tidak terjadi karena ada alasan teknis.
"Jumlah totalnya sekitar 1 miliar ringgit (240 juta dolar AS)," kata salah satu sumber.
Penahanan transfer dana diduga dikarenakan oleh sebab kekacauan politik di negeri itu. "Setelah Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengundurkan diri, diputuskan untuk menahan pembayaran karena ketidakpastian atas apa yang akan terjadi selanjutnya," kata satu sumber.
Kementerian Keuangan Malaysia mengalihkan permintaan pertanyaan ke jaksa agung, yang tidak segera menanggapi permintaan komentar. DOJ juga belum memberikan komentar terkait ini.
Sumber mengatakan, keduanya belum mengetahui langkah DOJ selanjutnya. Dana yang dikembalikan masuk ke dana khusus di kementerian keuangan Malaysia dan dimaksudkan digunakan untuk membayar pemegang obligasi 1MDB.
Peneliti Amerika dan Malaysia mengatakan, Najib menerima sekitar 1 miliar dolar AS dana curian dari 1MDB. Namun, berulang kali, Najib mengaku tidak bersalah. Najib mengaku dirinya disesatkan oleh pemodal Malaysia Jho Low dan pejabat 1MDB lainnya.
Hanya setelah kekalahan Najib yang tak terduga dalam pemilihan 2018, penyelidikan 1MDB dibuka kembali di Malaysia dan persidangan dimulai. Goldman Sachs dan beberapa eksekutifnya termasuk di antara banyak yang dimintai keterangan atas peran mereka sebagai penjamin emisi dari tiga penjualan obligasi yang mengumpulkan 6,5 miliar dolar AS untuk 1MDB. Tiga unit Goldman mengaku tidak bersalah atas tuduhan itu.
Najib mengatakan kepada Reuters pekan ini, bahwa ia mengharapkan suasana yang lebih kondusif untuk sidang yang adil usai mundurnya Mahathir. Dua pejabat senior dalam pemerintahan Mahathir yang memperjuangkan korupsi (jaksa agung dan ketua komisi anti-korupsi) mundur dalam minggu terakhir setelah pengunduran diri Mahathir.
Malaysia jatuh ke dalam kekacauan politik ketika perdana menteri Mahathir Mohamad yang berusia 94 tahun mengundurkan diri pada 24 Februari. Pada Ahad lalu, Mahathir digantikan oleh Muhyiddin Yassin.