Jumat 06 Mar 2020 18:06 WIB

Tahun Ini, Penduduk Jabar Capai 50 Juta

Pada sensus penduduk 2010, laju pertumbuhan penduduk turun menjadi 1,30 persen.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Atalia Praratya Kamil.
Foto: Dok Humas Pemkot Bandung
Atalia Praratya Kamil.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pada Sensus Penduduk 2020 Online, jumlah penduduk Jabar tahun ini menembus 50 juta jiwa. Hal itu, merupakan tantangan tersendiri bagi Pemprov Jabar dalam menangani masalah kependudukan. 

Menurut Asisten Administrasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat Dudi Sudrajat Abdurrachim, dengan 50 juta penduduk, ini berarti semua harus menyiapkan daya dukung memadai, serta penyediaan fasilitas yang dibutuhkan masyarakat.

Dudi menilai, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sebenarnya sudah melakukan pembangunan kependudukan dan keluarga berencana dengan sangat baik sekali melalui kolaborasi dengan lima pilar yang disebut pentahelix.

"Nah, cara-cara baik ini harus terus dilanjutkan untuk mengadapi tantangan Jawa Barat dengan penduduk 50 juta saat ini,” ujar Dudi kepada wartawan, Jumat (6/3).

Kekuatan utama BKKBN, kata dia, terletak pada aspek kolaborasi antara pemerintah dengan masyarakat. Tradisi ini terus dijaga selama bertahun-tahun, sehingga menghasilkan capaian kinerja gemilang yang ditandai dengan menurunnya angka kelahiran dari 5-6 anak pada dekade 70-an menjadi 2-3 anak sejak 2010-an ke sini. 

Dudi mencatat, laju pertumbuhan penduduk (LPP) Jawa Barat mengalami penurunan dari sekitar 1,89 persen pada sensus penduduk 2010 menjadi 1,30 persen berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS). Pertumbuhan ini relatif terkendali dari sisi kelahiran, namun sulit terkontrol dari sisi migrasi. Terlebih Jawa Barat memiliki sejumlah daya tarik yang secara alamiah mengundang orang untuk datang. 

Hal ini, kata dia, yang kemudian menjadikan penduduk Jawa Barat meroket dari tahun ke tahun. Kondisi itu yang kemudian menjadi tantangan dari keberadaan 50 juta penduduk di Jawa Barat. 

Ketua TP PKK Provinsi Jabar Atalia Praratya Ridwan Kamil, sebagai organisasi yang dekat dengan masyarakat, Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Jawa Barat siap berkolaborasi dan bekerja sama dengan pihak Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat guna menyukseskan program Banggakencana milik BKKBN.

Atalia mengatakan, Banggakencana merupakan langkah strategis untuk merangkul target sasaran, utamanya generasi milenial terkait pentingnya pengendalian penduduk dan program KB. Terlebih, diprediksi pada Sensus Penduduk 2020 Online jumlah penduduk Jabar tahun ini menembus 50 juta jiwa dan itu merupakan tantangan tersendiri. 

Sementara Kepala BKKBN Kantor Perwakilan Jabar Kusmana mengatakan, Banggakencana merupakan program yang ditujukan untuk menyasar generasi milenial. Karenanya, program ini menjadi penting karena sekitar 25 persen penduduk Jabar termasuk pada target program Banggakencana.

“50 juta itu bukan jumlah yang sedikit. Dalam 50 juta itu remajanya ada 12,5 juta. Kalau remaja ini menikah, punya anak 2 saja, berarti akan lahir 25 juta lagi penduduk yang akan datang, bertambah lagi menjadi 75 juta," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement