REPUBLIKA.CO.ID, TURIN --Bek Belandang Matthijs de Ligt punya pertimbangan matang memilih Juventus dibandingkan Barcelona dan juga Paris Saint-Germain (PSG) yang meminatinya. Ia mengaku mempelajari terlebih dulu klub-klub yang ingin mendapatkan tanda tangannya. "Pada hari terakhir, saya menyimpulkan bisa tumbuh cepat di Juventus," jelas De Ligt kepada Ziggo, dikutip dari Squawka, Jumat (6/3).
Menurut pemain internasional Belanda tersebut, Juventu memiliki gaya permainan yang membuatnya bisa kian berkembang sebagai pemain. Hanya, dia belum menunjukan performa terbaiknya seperti saat membela Ajax. Sejak membuat debutnya, De Ligt telah tampil 26 kali di semua kompetisi, namun belum ada tanda-tanda kemampuan terbaiknya keluar.
De Ligt mengakui kalau ia masih harus banyak belajar dalam bermain sepak bola. Apalagi, ia sempat mengalami cedera punggung dan kemudian cedera paha, sehingga tak bisa berlatih. "Pelatih bilang ke saya dengan tegas 'tetap tenang, kami membutuhkanmu sepanjang musim dan dalam performa terbaik, jadi jangan buru-buru'," kata De Ligt.
Pemain berusia 20 tahun itu menjadi salah satu bek tengah paling diminati oleh klub-klub Eropa pada musim panas lalu setelah tampil luar biasa bersama Ajax. Sebagai kapten, ia memimpin klub Eredivisie itu meraih dua gelar di Belanda, dan mencapai semifinal Liga Champions.
Ketika itu, Ajax menyingkirkan Juventus dan Real Madrid sebelum gagal di semifinal oleh Tottenham Hotspur. Penampilannya sebagai kapten termuda Ajax sepanjang sejarah klub itu membuat klub-klub raksasa Eropa seperti Barcelona, Juventus, dan Paris Saint-Germain mengincarnya. Mantan pelatih Belanda Louis van Gaal sempat menyatakan De Ligt seharusnya memilih Barcelona.