Jumat 06 Mar 2020 22:05 WIB

Ada Corona, Tepatkah Larang Murid Salaman dengan Guru?

Ada sekolah yang melarang muridnya salaman dengan guru agar tak tertular corona.

Red: Reiny Dwinanda
Siswa sekolah menjalani pemeriksaan suhu tubuh sebelum memasuki lingkungan sekolah di Jakarta Nanyang School, Tangerang, Banten, Rabu (4/3/2020). Ada sekolah yang melarang muridnya salaman dengan guru agar tak tertular corona.
Foto: Antara/Fauzan
Siswa sekolah menjalani pemeriksaan suhu tubuh sebelum memasuki lingkungan sekolah di Jakarta Nanyang School, Tangerang, Banten, Rabu (4/3/2020). Ada sekolah yang melarang muridnya salaman dengan guru agar tak tertular corona.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorag dokter dari Ikatan Dokter Indonesia menganjurkan agar sekolah lebih baik mengajarkan cara mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir secara benar ketimbang mewajibkan para siswa menggunakan masker ke sekolah. Ia mengungkapkan, menyarakan pemakaian masker merupakan suatu bentuk kepanikan.

"Sebetulnya, yang harus dijaga adalah anak-anak sekolah diajarkan cuci tangan. Kalau perlu demonstrasi (cuci tangan) bersama gurunya bareng-bareng," kata dr Erlina Burhan SpP(K) di kantor PB IDI Jakarta, Kamis.

Baca Juga

Seharusnya, menurut Erlina, sekolah mengimbau kepada siswa dan orang tua siswa agar tidak perlu berangkat ke sekolah jika sedang mengalami sakit infeksi saluran pernapasan agar tidak menularkan ke lingkungan di sekolah. Siswa yang sakit sebaiknya beristirahat di rumah dan berobat.

"Bukan mewajibkan murid pakai masker, yang justru diajarkan adalah cara mencuci tangan dan juga perlu cara pakai masker yang benar," kata dia.

Selain itu, Erlina juga mengimbau agar sekolah tidak perlu melarang siswa bersalaman dengan guru-gurunya. Justru dia menganjurkan para guru untuk selalu mencuci tangan agar tangannya bersih saat ada murid yang bersalaman sambil mencium tangan guru.

"Terutama guru, guru harus cuci tangan. Anak kalau sekolah salaman sama gurunya, dicium tangan gurunya. Tangan guru harus bersih, guru wajib cuci tangan," kata Erlina.

Semenjak terdapat dua kasus positif virus corona Covid-19 di Indonesia, masyarakat dan berbagai kalangan bereaksi berlebihan terhadap berita tersebut. Tidak hanya orang yang ramai-ramai memborong masker, beberapa sekolah pun menganjurkan muridnya menggunakan masker ke sekolah.

Selain itu, sejumlah sekolah juga menyarankan agar murid tidak bersalaman dengan gurunya karena untuk menghindari perpindahan kuman dari tangan ke tangan. Menurut Erlina, hal tersebut merupakan suatu kepanikan yang berlebihan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement