Jumat 06 Mar 2020 22:12 WIB

Eksis 37 Tahun, HMMI Lahirkan 500 Ribu Kendaraan

Dari sebanyak 500.000 kendaraan, sebanyak 45 persen berasal dari model UD Truk FN.

Tampak truk hino yang menjalani perawatan di bengkel resmi
Foto: dok HMSI
Tampak truk hino yang menjalani perawatan di bengkel resmi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Hino Motors Manufacturing Indonesia (HMMI), selaku Agen Pemegang Merek kendaraan bermotor Hino dan produsen kendaraan bermotor Hino di Indonesia membuktikan eksistensinya di Indonesia selama 37 tahun. HMMI telah menghasilkan 500 ribu unit kendaraan.

Menurut Presiden Direktur PT Hino Motors Manufacturing Indonesia (HMMI)Masahiro Aso, pencapaian ini merupakan hasil dari proses panjang, kerja keras. Selain itu juga adanya dukungan penuh dari pelanggan, diler, pemegang saham, manajemen, karyawan, serikat pekerja, pemasok, Instansi Pemerintah terkait serta pihak-pihak lainnya.

"Dari sebanyak 500.000 kendaraan itu, sebanyak 45 persen itu berasal dari model UD Truk FN dari total keseluruhan model UD Truk yang ada di Indonesia," ujar Masahiro Aso di Jakarta Convention Cneter, Senayan, Jakarta, Jumat (6/3).

Selain itu, sejak 2011 HMMI juga turut mendukung pendapatan devisa melalui kegiatan ekspor komponen dan kendaraan. Saat ini HMMI tercatat sebagai perusahaan produsen pertama di Indonesia yang melakukan ekspor kendaraan truk dan bus

"Sampai saat ini tercatat, negara yang paling banyak untuk kita ekspor ialah Vietnam dan juga Filipina," kata dia.

HMMI terus melebarkan jaringan ekspor kendaraan ke negara tujuan lainnya dengan total tujuan 15 negara. Negara tersebut antara lain Filipina, Vietnam, Laos, Haiti, Bolivia dan beberapa negara di Afrika Barat. HMMI menargetkan sebanyak 13.000 unit kendaraan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.

Tidak hanya itu, Ekspor komponen kendaraan bermotor Hino juga telah dilakukan ke 17 negara tujuan. Nantinya, volume dan nilai ekspor akan terus ditingkatkan, sejalan dengan diberlakukannya ambang batas emisi gas buang EURO 4 pada tahun 2021.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement