REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Konsulat Jenderal China di Denpasar berjanji akan membantu mempromosikan Pariwisata Bali melalui media sosial. Sebagaimana diketahui wisata Bali alami penurunan akibat isu virus Corona jenis baru atau COVID-19.
"Kemarin saya sempat bertemu dengan Ketua Bali Tourism Board bahwa sekarang pariwisata di Bali lagi lesu, banyak turis sudah membatalkan perjalanan ke Bali. Ini menjadi waktu yang baik untuk kita melakukan training SDM dan melakukan rapat koordinasi untuk meningkatkan kualitas pariwisata di Bali. Kami juga akan bantu promosikan melalui sosial media kami," kata Konsul Jenderal China di Denpasar Gou Haodong dalam acara pameran di Sanur, KotaDenpasar, Jumat.
Ia mengatakan bahwa ke depan pihaknya akan melakukan kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Bali dan organisasi-organisasi untuk melakukan amal dan perlindungan lingkungan yang melibatkan turis China untuk membantu mempromosikan pariwisata Bali.
"Saya percaya wabah ini akan lewat dan banyak warga Tiongkok kembali keluar, utamanya pergi ke Bali. Jadi saya berharap warga Bali atau pelaku pariwisata di Bali jangan pesimis. Setelah wabah ini lewat banyak turis akan kembali berkunjung ke Bali, tapi kita juga tidak boleh diam saja menunggu turis karena banyak hal yang bisa dilakukan, seperti promosi untuk meningkatkan kualitas pariwisata Bali," katanya.
Ia menjelaskan pada Selasa (3/3) lalu sekitar 1.000 warga China memperpanjang masa tinggalnya di Bali dan tidak ada yang mengalami masalah. Dari informasi yang diterimanya turis China merasa aman dan nyaman serta tidak ada halangan apapun selama berada di Bali.
"Ada juga hotel di Bali yang menghubungi kantor kami menjelaskan kalau ada kebutuhan akan ikut membantu juga untuk turis maupun kantor kami. Dukungan empati masyarakat Bali kepada warga Tiongkok akan disampaikan juga kepada media-media di Tiongkok," ucap Gou Haodong.
Sebelumnya, Kemenkumham Wilayah Bali mencatat jumlah kunjungan wisatawan asing mengalami penurunan. Pada Januari tercatat kunjungan wisman dari berbagai negara sebanyak 590.269 orang, dengan rincian Australia teratas, yaitu 106.484 orang, China 113.745 orang, dan India 30.324 orang.
Sementara pada bulan Februari turun menjadi 392.824 kunjungan, dengan rincian terbanyak masih Australia 83.389 orang, India 30.056, dan Jepang 22.689 orang