REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- David Agung Susanto sempat memikirkan kekalahan saat melawan petenis Selandia Baru, Rheet Purcell, ketika ia menghadapi Ismael Chanagawa Ruwa Mzai pada pertandingan Piala Davis Grup 2, Jumat (6/3). David membawa Indonesia memimpin 2-0 atas Kenya, berkat kemenangan 6-2, 6-4 vs Mzai pada laga yang dimainkan di Stadion Tenis Gelora Bung Karno, Jakarta.
Pada pertandingan pertama, tunggal pertama Indonesia Christopher Rungkat mendulang kemenangan 6-1, 6-2 atas Sheil Kotecha.
Hal serupa antara pertandingan melawan Mzai pada September lalu, David sempat unggul jauh sebelum kemudian terkejar dan ditundukkan petenis Selandia Baru itu dengan skor 6-3, 4-6, dan 0-6.
Saat melawan Mzai, David sempat terkejar perolehan poinnya meski kemudian petenis berusia 27 tahun itu unggul.
"Sempat kepikiran soal kekalahan saat lawan Selandia Baru, tapi kan tidak boleh kepikiran terus," kata David setelah pertandingan.
Dalam urutan daftar petenis Kenya, Kotecha berada di urutan satu, sedangkan Mzai berada di urutan kedua. Namun dari segi permainan, Mzai yang kidal terlihat tampil lebih baik dibanding Kotecha.
Menurut David, dari informasi yang didapatnya, petenis urutan satu Kenya yang sebenarnya memang Mzai.
Kemenangan David disambut hangat kapten Febi Widhiyanto, yang mengaku tidak menyangka anak-anak asuhnya dapat tampil sangat gemilang pada hari pertama. "Hari ini sedikit surprise karena tadinya saya pikir poinnya akan terbagi. Namun mereka bisa mendapatkan kemenangan meyakinkan," kata Febi.
Setelah mengantungi keunggulan 2-0, Febi pun tidak menutup kemungkinan untuk memainkan Christoper sebagai petenis ganda pada pertandingan hari kedua. "Saya masih akan menyimpan tenaga satu pemain untuk tunggal ketiga dan keempat," jelasnya.
Indonesia mendaftarkan pasangan Rifki Fitriadi/Gunawan Trismuwantara untuk menghadapi Ibrahim Kibet Yego/Changawa Ruwa Mzai. Tetapi sesuai peraturan Piala Davis, komposisi tersebut masih dapat diubah satu jam sebelum pertandingan dimulai.