Jumat 06 Mar 2020 23:37 WIB

Sikapi Virus Corona, Palestina Nyatakan Status Darurat

Masjid maupun gereja di Bethlehem telah ditutup sementara.

Lawan Corona
Foto: republika
Lawan Corona

REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT -- Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyatakan status daurat menyusul ditemukannya tujuh kasus virus Corona di wilayah Tepi Barat yang diduduki Israel.

Status darurat diumumkan oleh Perdana Menteri Mohammade Shtayyeh yang juga memutuskan penutupan sekolah, kampus, taman kanak-kanak, serta membatalkan semua kunjungan turis.

Baca Juga

"Kita memutuskan status daerah di seluruh wilayah Palestina untuk menyikapi bahaya virus Corona, dan mencegah penyebarannya," ujarnya, Kamis (5/3) malam).

Menteri Kesehatan Palestina Mai Al-Kaileh saat konferensi pers mengatakan bahwa tujuh warga Palestina dinyatakan positif tertular virus corona. Tujuh warga Palestina kini menjalani karantina.

Al-Kaileh menuturkan bahwa otoritas sudah memutuskan untuk menerapkan rencana darurat di Kota Bethlehem dan Yericho. Dengan demikian, seluruh lembaga pendidikan dan pusat pelatihan di Kota Bethlehem akan ditutup selama 14 hari.

Seluruh masjid dan gereja, termasuk Gereja Kelahiran Bethlehem, juga akan ditutup selama dua pekan, yakni masa virus akan memperlihatkan gejalanya.

Sebelumnya pada hari yang sama, Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan status darurat di Kota Bethlehem dan Yericho di Tepi Barat terkait kasus dugaan virus Corona.

Menurut Kementerian, satu hotel di Bethlehem sedang dikenai karantina setelah ada sejumlah kasus dugaan corona. Virus corona, yang nama resminya disebut COVID-19, menyebar ke lebih dari 80 negara.

Wabah tersebut sudah menulari 95 ribu orang lebih dan menelan lebih dari 3.200 korban jiwa secara global, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Sebagai bagian dari upaya untuk membendung wabah virus corona, banyak pemerintah yang menutup perbatasannya dan menghentikan sementara perjalanan darat maupun udara ke dan dari negara paling terdampak, seperti Korea Selatan, Italia dan China.

WHO, yang telah menyatakan wabah Corona sebagai darurat kesehatan internasional, pekan lalu menaikkan level risiko global ke tingkat sangat tinggi.

sumber : Reuters/Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement