Sabtu 07 Mar 2020 09:42 WIB

Ada Corona, Amankah untuk Pergi Jalan-jalan?

Mengurung diri malah akan membuat imunitas tubuh menurun dan rentan diserang virus.

Rep: Febryan. A/ Red: Agus Yulianto
Mobil wisata sejarah
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Mobil wisata sejarah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah telah mengumumkan 4 kasus positif terjangkit virus corona (Covid-19) di Indonesia. Meski demikian, menurut ahli, masyarakat tak perlu mengurung diri untuk menghindari virus tersebut. Bahkan, masyarakat tak perlu khawatir berlebihan jika ingin pergi jalan-jalan di dalam negeri.

Dr. Pande Putu M.Gizi SpGK AIFO dari Indonesia Sports Medicine Centre mengatakan, masyarakat tak perlu mengurung diri demi menghindari Covid-19. Sebab, mengurung diri malah akan membuat imunitas tubuh menurun sehingga rentan diserang virus.

Baca Juga

"Akhirnya kita malah mengunci diri, tidak terpapar sinar matahari, tidak bergerak, ya akhirnya imunitas tubuh kita malah jelek. Tetap aktif saja bergerak, tetap hidup sehat, pasti kita bisa melewati penyakit ini," kata Pande ketika memberikan sosialisasi terkait Covid-19 di Kantor Republika, Jakarta, Jumat (6/3).

Untuk itu, kata dia, tak masalah jika masyarakat ingin pergi jalan-jalan atau berwisata di dalam negeri. Namun demikian, selama berpelesir harus tetap menjaga kesehatan tubuh agar sistem imun tetap kuat.

"Yang penting kita selalu makan makanan yang gizi sehat, seimbang dan makan masakan yang dimasak sempurna," ujar Pande.

Selanjutnya, masyarakat yang pergi berlibur harus tetap berolahraga. Setidaknya 30 menit setiap hari.

"Dan harus selalu menjaga kebersihan tangan kita dengan sering mencuci tangan. Yang perlu diingat adalah cuci tangan pakai sabun dan air mengalir," ucapnya. Selain itu, jika sakit, segeralah pergi ke fasilitas kesehatan terdekat.

Presiden Jokowi mengumumkan dua kasus orang warga Kota Depok positif terjangkit Covid-19 pada Senin (2/3) lalu. Pada Jumat, pemerintah mengumumkan bahwa terdapat dua orang lagi positif terjangkit virus yang pertama kali muncul di China itu.

Sementara itu, secara global sudah lebih dari 100 ribu orang terjangkit virus yang pertama kali ditemukan di China ini. Jumlah korban jiwa sudah lebih dari 3 ribu orang sejak kasus ini pertama muncul akhir Desember lalu.

Akibat mewabahnya Covid-19 ini, sektor pariwisata global lesu. Tak terkecuali Indonesia. Walhasil, pemerintah Indonesia mengeluarkan insentif untuk sektor pariwisata sejak awal Maret. Salah satu bentuknya adalah diskon tiket pesawat sebesar 50 persen ke 10 destinasi wisata pilihan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement