REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona (COVID-19), Achmad Yurianto mengatakan pasien corona nomor satu dan dua sedang menunggu hasil pemeriksaan laboratorium di RSPI Sulianti Saroso. Apabila hasil pemeriksaan dinyatakan pasien satu dan dua sudah negatif virus corona, maka keduanya dapat dipulangkan.
"Tentunya yang satu dan dua tinggal menunggu pemeriksaan laboratorium saja. Kalau sudah negatif, kalau sudah dua kali negatif akan dipulangkan, tidak ada keluhan apapun," ujar Yuri saat konferensi pers di Jakarta, Sabtu (7/3).
Yurianto menyampaikan laporan dari RSPI Sulianti Saroso, kondisi pasien nomor satu dan dua membaik. Sementara, pasien kasus corona nomor tiga dan empat sudah tak mengalami panas, pilek dan batuk pun sudah berkurang.
Yuri mengatakan, beberapa suspect corona lainnya terus diawasi dan dilakukan pemeriksaan laboratorium berulang kali. Hal ini belajar dari negara lain seperti Vietnam yang memeriksa sampai tujuh kali baru ketahuan yang bersangkutan positif terinfeksi virus corona.
"Bagi kita saya tekankan status positif atau bukan itu tidak akan banyak berpengaruh terhadap perawatan pasiennya, tetapi lebih kepada cenderung bagaimana antisipasi penularannya," kata Yuri.
Yuri menambahkan, pihaknya juga terus melakukan penelusuran kontak atau contact tracing terhadap orang-orang yang melakukan kontak dengan pasien corona. Sehingga, mereka dapat dengam cepat tertangani dan mengisolasi mereka agar tidak berpotensi menularkan virus.
"Karena tentunya kita harus melakukan contact tracing penelusuran kontak dengan mereka sehingga bisa dengan cepat untuk mencari, menemukan, dan mengisolasi supaya tidak ada sumber-sumber lain di masyarakat yang membuat nantinya semakin tidak terkendalinya sebaran dari penyakit ini," tutur Yuri.
Sebelumnya, pemerintah mengumumkan dua kasus positif virus corona atau Covid-19 pertama di Indonesia pada Senin, (2/3). Kedua kasus tersebut ditemukan di Depok, Jawa Barat yakni seorang perempuan berusia 64 tahun dan anak perempuannya berusia 31 tahun, yang pernah berkontak dengan Warga Negara Jepang ketika berkunjung ke Indonesia.