REPUBLIKA.CO.ID, CIKAMPEK -- Kementerian Pertanian menyebut Indonesia dapat memanfaatkan peluang dari penyebaran virus corona. Salah satunya komoditas nanas yang dapat diekspor ke beberapa negara lain.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan saat ini nanas masih menjadi buah yang tren di beberapa negara lainnya termasuk Indonesia.
"Nanas itu menjadi tren sekarang setelah corona oleh Cina karena suplainya kurang. Maka ini kesempatan untuk Indonesia untuk bisa masuk ke Eropa, Jerman, dan Italia," ujarnya saat sambutan acara Kujang Festival di Cikampek, Jawa Barat, Sabtu (7/3).
Menurutnya Indonesia mampu memenuhi kebutuhan dunia dari aspek pertanian. Hal itu tak terlepas dari pendistribusan pupuk di kawasan Jawa Barat.
"Industri pupuk minimal seperti Pupuk Kujang, jangan membiarkan rakyat kita sendiri, kapan lagi kita perbaiki negeri ini. Selain memenuhi kebutuhan nasional yang memang kita butuhkan menjadi makanan dan ketersediaan lainnya kita memang harus ekspor," ucapnya.
Ke depan, diharapkan seluruh industri pupuk tidak hanya mempersiapkan pupuk-pupuk bersubsidi tetapi mempersiapkan komoditas tertentu.
"Saya baru dari Italia dari Roma kemarin, harga kopi yang ada di sana seharga Rp 240 ribu per kilogram, kita di sini paling-paling Rp 80 ribu, itulah tandanya masih banyak peluang untuk itu, tetapi memang pupuk menjadi salah satu solusi, kenapa pupuk itu adalah cara-cara bertani dengan modern," ucapnya.
"Kita berharap dengan pupuk yang seimbang, pupuk dengan hasil riset yang terbaik, pupuk yang telah diolah dengan berbagai perencanaan yang telah terstruktur dengan baik, akan menghasilkan panen-panen pertanian yang lebih besar," ujarnya.