Sabtu 07 Mar 2020 16:36 WIB

Turki dan Rusia akan Mulai Patroli Bersama di Idlib Suriah

Patroli bersama Turki dan Rusia jadi bagian kesepakatan gencatan senjata di Idlib.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Idlib, Suriah
Idlib, Suriah

REPUBLIKA.CO.ID, HATAI -- Turki dan Rusia akan memulai patroli bersama di Idlib, Suriah barat laut pada Ahad (15/3) mendatang. Hal itu tertuang dalam kesepakatan gencatan senjata untuk provinsi yang didera konflik.

"Pada 15 Maret, kami akan memulai patroli bersama di sepanjang jalan raya M4. Kami mulai bekerja pada prinsip-prinsip koridor keamanan yang akan didirikan di sepanjang jalan raya," ujar Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar dikutip Anadolu Agency, Sabtu (7/3).

Baca Juga

Jalan raya M4 merupakan jalur utama di Idlib. Rusia-Turki akan membuat zona penyangga total selebar 12 kilometer dengan garis tengah jalan raya M4.

Hulusi mengatakan, Komite Militer Rusia akan mengunjungi Turki awal pekan depan. "Kami mengharapkan gencatan senjata permanen, dan untuk menyediakan lingkungan bagi kembalinya lebih dari 1 juta orang tak berdosa yang terlantar, 81 persen di antaranya wanita dan anak-anak," katanya.

Hulusi mencatat, tidak ada pelanggaran gencatan senjata telah dilaporkan sejak Kamis. Para pemimpin kedua negara kembali mencapai kesepakatan baru menyoal Idlib di Moskow dengan hasil yang positif.

Menteri Pertahanan juga menegaskan, segala upaya serangan dari pihak lain, dalam hal ini pasukan Suriah yang didukung Rusia, akan dibalas oleh Turki. Ia menekankan hal itu dilakukan dalam bentuk pembelaan diri dari negara.

Pada Kamis (5/3), Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, dan Presiden Rusia Vlaadimir Putin menyetujui gencatan senjata baru untuk Idlib, yang mulai efektif berlaku tengah malam Kamis. Berdasarkan perjanjian tersebut, semua kegiatan militer berakhir di Idlib, dengan pembentukan koridor keamanan 6 kilometer (3,7 mil) di utara dan selatan jalan raya utama M4, sehingga total 12 kilometer.

Patroli gabungan Turki-Rusia akan dimulai pada 15 Maret di sepanjang jalan raya M4 dari pemukiman Trumba, 2 km (1,2 mil) di sebelah barat Saraqib ke pemukiman Ain al-Havr. Turki meluncurkan Operasi Musim Semi Perisai pada 27 Februari setelah setidaknya 34 tentara Turki terbunuh dalam serangan udara rezim Assad di provinsi Idlib. Serangan-serangan ini berulang kali melanggar gencatan senjata sebelumnya. Di bawah kesepakatan 2018 dengan Rusia, pasukan Turki berada di Idlib untuk melindungi warga sipil dari serangan rezim dan sekutunya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement