REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona baru atau covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, satu WNI yang menjadi ABK Diamond Princess memutuskan tak ikut dievakuasi dan memilih tetap tinggal di kapal. Satu orang itu merupakan tenaga inti kapal tersebut sebagai juru mesin yang harus mengawal perjalanan kapal kembali ke Seattle, AS.
"Dia sudah membuat tanda tangan pernyataan bahwa dia akan melanjutkan pekerjaannya. Kita tidak bisa menolak ini, karena pengungsian ini sifatnya bukan mandatory. Karena harus menandatangani kesedian untuk dijemput dan kesediaan untuk diobservasi. Jadi bukan mandatory yang mengharuskan," ujar Yurianto di Jakarta, Sabtu (7/3).
Ia menuturkan, keputusan satu ABK Diamond Princess yang tak ikut dievakuasi karena kasus virus corona di kapal itu menjadi keinginan pribadinya karena memilih melanjutkan pekerjaannya. Kapal harus dioperasikan menuju Seattle dengan minimal 50 ABK, termasuk satu WNI itu.
Sementara, total WNI yang menjadi kru Diamond Princess sebanyak 78 orang, 69 orang telah dievakuasi ke Indonesia melalui pesawat komersil pada 1 Maret 2020. Dari 69 orang itu, satu menjadi terduga terserang (suspect) corona dan kini dirawat di RS Persahabatan, Jakarta.
Lalu, 68 orang lainnya dinyatakan sehat dan diobervasi di Pulau Sebaru. Sembilan WNI yang tidak dievakuasi, selain satu orang memutuskan untuk tetap tinggal di kapal, delapan orang sempat dinyatakan positif corona dan dirawat di rumah sakit di Jepang.
Kini, delapan orang itu telah dinyatakan sembuh oleh rumah sakit di Jepang. Beberapa orang dari delapan WNI tersebut telah dinyatakan sembuh dari corona dan diperbolehkan pulang ke Indonesia, lima WNI sisanya dalam dua sampai tiga hari ke depan, kemungkinan besar akan kembali ke Indonesia karena kondisi kesehatan yang membaik.
Nantinya, sebanyak delapan WNI kru Diamond Princess itu akan diobservasi di Badan Pelatihan Kesehatan, Kementerian Kesehatan, Karawang, Jawa Barat. "Kami akan observasi lagi mereka selama 14 hari, tetapi tidak akan kita gabungkan dengan teman-temannya yang sekarang," tutur Yurianto.