Sabtu 07 Mar 2020 18:55 WIB

Anggota Parlemen Iran Meninggal Dunia karena Corona

Iran salah satu negara di luar China yang terkena wabah virus corona cukup besar.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Ratna Puspita
Gambar ilustrasi coronavirus pada ponsel.
Foto: Alex PlavevskiEPA-EFE
Gambar ilustrasi coronavirus pada ponsel.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Seorang anggota parlemen Iran meninggal dunia karena terinfeksi virus corona pada Sabtu (7/3). Kantor berita Tasnim melaporkan, penyebaran virus corona telah menjalar ke sejumlah pejabat negara.

Anggota parlemen yang meninggal dunia adalah Fatemah Rahbar. Dia merupakan anggota parlemen konservatif dari Teheran. Hingga Jumat (6/3), Iran melaporkan 4.747 kasus infeksi korona. Iran diketahui merupakan salah satu negara di luar China yang terkena wabah virus corona cukup besar. 

Baca Juga

Sebelumnya, pada 2 Maret, Tasnim melaporkan kematian seorang angota Dewan Kemanusiaan Mohammad Mirmohammadi karena terinfeksi virus corona. Sementara itu, Wakil Menteri Kesehatan Iran Iraj Harirchi dan anggota parlemen Iran lainnya Mahmoud Sadeghi juga terinfeksi virus tersebut. 

Seorang spesialis penyakit menular, Masoud Mardani, memperikarakan, sebanyak 40 persen populasi di Iran akan terinfeksi virus corona pada 20 Maret 2020. Dia mengatakan, orang yang terinfeksi akan menularkan virus ke empat orang pada saat yang sama.

"Orang yang terinfeksi dapat menularkan virus ke empat orang pada saat yang sama," ujar Mardani, dilansir Anadolu Agency.

Pada Kamis (5/3) lalu, Kementerian Kesehatan Iran menyatakan, korban meninggal dunia akibat virus korona di Iran naik menjadi 124 kasus. Juru bicara Kementerian Kesehatan, Kianoush Jahanpour, mengatakan, 1.234 kasus baru dilaporkan dalam 24 jam terakhir. Dengan demikian, total kasus virus korona menjadi 4.747.

Di sisi lain, anggota Pusat Anti-Koroner Iran, Hamid Suri mengatakan, kasus virus korona dapat berhenti pada akhir Maret jika upaya untuk menanggulangi virus tersebut dapat ditingkatkan. Dia tidak setuju dengan asumsi Mardani dan mengatakan bahwa epidemi virus korona secara perlahan dapat menghilang. Suri menekankan, jika langkah efektif tidak diambil maka tingkat infeksi virus korona akan cenderung meningkat.

Teheran telah mengambil beberapa langkah untuk mencegah wabah virus korona, di antaranya menutup semua sekolah dan perguruan tinggi. Selain itu, pemerintah Iran juga telah membatalkan serangkaian pertandingan nasional dan melarang pejabat negara bepergian ke luar negeri.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, jumlah kematian akibat virus korona secara global mencapai 3.300 kasus. Lebih dari 97.000 kasus telah dikonfirmasi di 87 negara. Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus menyebut penyebaran virus korona semakin memprihatinkan. Dia mendesak kepada seluruh negara untuk menentukan prioritas tertinggi mereka dalam upaya mencegah virus tersebut. 

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement