Sabtu 07 Mar 2020 23:03 WIB

Kemenkes Prancis: 11 Orang Meninggal karena Corona

Prancis sejauh ini mencatat 716 kasus corona, naik sebanyak 103 kasus.

Model tiga dimensi dari partikel virus SARS-CoV-2 virus atau dikenal sebagai 2019-nCoV. Virus tersebut adalah penyebab Covid-19 atau virus corona jenis baru.
Foto: EPA-EFE/NATIONAL INSTITUTES OF HEALTH
Model tiga dimensi dari partikel virus SARS-CoV-2 virus atau dikenal sebagai 2019-nCoV. Virus tersebut adalah penyebab Covid-19 atau virus corona jenis baru.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Kementerian Kesehatan Prancis mengatakan, Sabtu (7/3), dua orang lagi meninggal karena virus corona sehingga jumlah total korban jiwa di negara itu menjadi 11 orang. Salah satu dari dua kematian itu dipastikan terjadi di Prancis bagian utara dan satu lainnya di Normandy, kata Kementerian dalam pernyataan.

"Prancis sejauh ini mencatat 716 kasus corona, kenaikan sebanyak 103 kasus dibandingkan sehari sebelumnya," kata Kementerian.

Baca Juga

Sebelumnya, wabah corona menyebabkan pertandingan Ligue 1 Prancis pekan ke-28 antara Paris Saint-Germain (PSG) melawan Strasbourg, di Stadion la Mineau, Strasbourg, Sabtu (7/3) malam waktu setempat, dipastikan ditunda. Belum ada kepastian tentang waktu pengganti dalam pertandingan Strasbourg kontra PSG. 

Selain laga tersebut, ajang olahraga lain seperti Paris Marathon dan balap sepeda Paric-Nice juga dibatalkan. "Berdasarkan otoritas pemerintah Bas-Rhin tentang virus corona, pertandingan ditunda," demikian pernyataan pihak PSG. 

Perdana Menteri (PM) Prancis Edouard Phillipe mengumumkan sekolah di wilayah l'Oise di utara dan le Haut-Rhin di timur laut akan ditutup selama dua pekan mulai Senin. "Kedatangan 26 ribu penonton di Stade de la Meinau yang datang dari wilayah Haut-Rhin, berpotensi menyebarkan Covid-19," lanjutnya. 

PSG saat ini masih memimpin klasemen sementara Ligue 1 dengan perolehan 68 poin dan belum terkalahkan dalam lima pertandingan terakhir. Sementara Strasbourg berada di posisi 10 dengan 38 poin.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement