Ahad 08 Mar 2020 06:21 WIB

Facebook akan Larang Iklan Masker Medis

Facebook mencegah eksploitasi orang-orang yang khawatir dengan corona

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Facebook.
Foto: AP
Facebook.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Facebook melarang sementara iklan pelindung wajah medis. Hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya raksasa teknologi itu mencegah layanan mereka digunakan untuk mengeksploitasi orang-orang yang khawatir dengan virus corona atau Covid 19.

Perusahaan itu mengatakan selain di media sosial larangan ini juga berlaku di Facebook Marketplace. Facebook mengatakan mereka mulai menerapkan larangan ini dalam beberapa hari ke depan.

"Tim kami mengawasi situasi Covid 19 dengan cermat dan akan membuat pembaharuan yang dibutuhkan di kebijakan kami jika kami melihat ada orang yang mencoba mengeksploitasi masa darurat kesehatan publik ini," kata direktur manajemen produk Facebook Rob Leathern dalam pernyataanya, Ahad (8/3).

Facebook mencatat sebelumnya mereka telah mengumumkan larangan yang serupa. Facebook sudah melarang iklan produk kesehatan yang mengklaim atau menjamin 'produk tersebut dapat mencegah seseorang tertular' virus corona.

Beberapa pejabat kesehatan sudah meminta masyarakat untuk berhenti membeli masker. Pada 29 Februari lalu Dokter Bedah Umum Amerika Serikat (AS) Dr Jerome M. Adams menulis di Twitter masker tidak efektif melindungi publik dari virus.

"Tapi bila penyedia layanan kesehatan tidak bisa mendapatkannya untuk merawat yang sakit, maka akan membahayakan mereka dan masyarakat," cicit Dr. Adams. 

Dalam perkembangan yang berbeda perusahaan kereta AS, Amtrak mengumumkan membatalkan seluruh layanan kereta cepat Acela jalur Washington D.C dan New York hingga bulan Mei. Sebab permintaan tiket kereta menurun tajam.

Amtrak mengatakan layanan akan mulai dihentikan pada Selasa (10/3) hingga 28 Mei. Pembatalan ini tidak menghentikan layanan kereta cepat Acela lainnya.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement